Bankaltimtara

Dua Alumni SMA Pradita Dirgantara Lulusan Terbaik AAU, Salah Satunya Eks Pemain DBL

Dua Alumni SMA Pradita Dirgantara Lulusan Terbaik AAU, Salah Satunya Eks Pemain DBL

Evan Basith Reswara ketika mendapatkan penyematan oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai perwira remaja penerima Adhi Makayasa.-Dok. pribadi Monica Dyah-disway.id

NOMORSATUKALTIM - Prestasi membanggakan ditorehkan alumni SMA Pradita Dirgantara. Dua lulusan sekolah di Surakarta yang rajin berpartisipasi pada liga basket pelajar terbesar DBL Seri Jawa Tengah ini, berhasil menjadi yang terbaik di Akademi Angkatan Udara (AAU).

Kedua alumni itu adalah Axel Fahreza Aditama dan Evan Basith Reswara. Keduanya termasuk delapan perwira remaja penerima Adhi Makayasa. Penghargaan tertinggi bagi lulusan terbaik dari tiap matra dengan memperhatikan penilaian secara keseluruhan, mencakup aspek akademik, fisik dan kepribadian.

Penyematan pangkat Letnan Dua kepada keduanya dilakukan langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto pada Upacara Prasetya Perwira (Praspa) Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) Tahun 2025  di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu 23 Juli 2025, lalu.

Nama Evan Basith mungkin tak asing bagi pecinta Honda DBL Central Java Series 2019, terutama bagi anak basket yang berkiprah di DBL Solo.

Ia pernah memperkuat tim SMA Pradita Dirgantara di musim tersebut, hingga berhasil membawa tim melaju ke babak Sweet Sixteen. Puncaknya, bahkan sekolah ini berhasil menembus babak Fantastic Four.

“Evan termasuk pemain dengan kondisi fisik yang luar biasa. Ia punya stamina kuat, cepat, gesit, dan hampir selalu berada paling depan saat latihan,” ujar Monica Dyah, pelatih basket Pradita Dirgantara kala itu.

Coach Monica pun mengungkapkan rasa bangganya saat mendengar Evan menyabet penghargaan Adhi Makayasa tahun ini. “Rasanya seperti lihat anak didik jadi MVP, tapi versi dunia militer,” tuturnya sambil tersenyum.

Ia menambahkan bahwa semangat juang dan kedisiplinan Evan sudah terlihat sejak masih di bangku SMA. Semangat tersebut satu hati dengan konsistennya Honda yang selama 17 tahun menjadi pendukung utama dalam liga basket DBL.

“Dia itu tipe anak yang tekun, punya etika, dan nggak gampang menyerah,” ujarnya.
Tak hanya Adhi Makayasa, Evan juga meraih dua penghargaan tambahan: Adi Sakti Wristama sebagai lulusan terbaik Prodi Aeronautika, dan Sastra Wira Tama Jaya atas karya tugas akhir terbaik di AAU.

Kedisiplinan dan kerja keras Evan ternyata sudah ditempa sejak sekolah, salah satunya melalui basket. “Saya percaya fondasi dari keberhasilan itu adalah disiplin. Di tim kami, datang latihan tepat waktu saja sudah bagian penting,” ucap Monica.

Prestasi Evan juga jadi bukti nyata bahwa hampir seluruh student-athlete DBL tak melanjutkan karier sebagai pemain basket profesional. Namun, semangat, nilai-nilai, dan pengalaman selama di DBL menjadi bekal penting untuk sukses di bidang lain.

“Memang 99 persen pemain DBL berhenti main basket setelah SMA. Tapi mereka tetap harus menjadi profesional di jalur masing-masing. Nilai-nilai seperti sportivitas dan disiplin yang mereka pelajari di DBL bisa jadi bekal kuat untuk masa depan,” tutur Azrul Ananda, founder DBL Indonesia. (*)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: