Challenge Ramadan untuk Gen Z: 30 Hari Menjadi Versi Terbaik Diri Sendiri, Berani Coba?
Ilustrasi Gen Z menjalankan ibadah puasa.--
SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Ramadan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga menjadi momen refleksi dan perbaikan diri.
Nah, kali ini hal baru hadir di kalangan anak muda berupa sebuah tantangan. Namanya Challenge Ramadan Gen Z: 30 Hari Menjadi Versi Terbaik Diri Sendiri.
Gerakan ini mengajak generasi muda untuk menjadikan Ramadan sebagai ajang self-improvement dengan cara yang fun dan relatable.
Dalam tantangan ini, para Gen Z atau anak-anak muda diajak untuk melakukan berbagai aktivitas positif selama 30 hari penuh. Mulai dari membaca satu juz Alquran per hari, mengurangi screen time, hingga melakukan kebaikan kecil setiap harinya.
BACA JUGA:Jadi Boros Saat Ramadan? Simak Tips OJK untuk Selamatkan Keuanganmu!
BACA JUGA:Waspada! Ini Penyakit yang Perlu Diantisipasi Selama Bulan Ramadan
Seperti membantu sesama atau berbagi makanan untuk berbuka puasa. Dengan konsep yang ringan dan menyenangkan, tantangan ini menarik banyak anak muda yang ingin menjadikan Ramadan lebih bermakna.
Nah berikut tips mengikuti Challenge Ramadan Gen Z:
1. Buat Target yang Realistis
Jangan terlalu memaksakan diri. Mulailah dengan target yang sesuai dengan kemampuan, seperti membaca setengah juz Alquran per hari atau mengurangi screen time selama 1 jam terlebih dahulu.
2. Gunakan Media Sosial Secara Positif
Alih-alih scrolling tanpa tujuan, gunakan media sosial untuk menyebarkan kebaikan, berbagi inspirasi Ramadan, atau mengikuti komunitas yang mendukung self-improvement selama bulan suci ini.
BACA JUGA:Ramadan dan Kesehatan Mental: Cara Gen Z Menjaga Keseimbangan Emosi Saat Puasa
BACA JUGA:Persiapan Awal Menyambut Ramadan: Sehat, Hemat dan Khusyuk
3. Bikin Jurnal Refleksi Harian
Catat hal-hal baik yang telah dilakukan setiap hari, baik itu ibadah, kebiasaan positif, atau pengalaman berbagi dengan sesama. Ini akan membantu memotivasi diri untuk terus berkembang.
4. Tetap Seimbang Antara Dunia Digital dan Nyata
Mengurangi screen time bukan berarti benar-benar meninggalkan dunia digital, tetapi lebih ke menggunakannya dengan bijak.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
