Waspada QRIS Bodong, BI Balikpapan Ingatkan Ini
Unggahan warga yang mengaku tertipu pengguna Qris. -SS-nomorsatukaltim.disway.id
BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Sebuah unggahan viral di media sosial baru-baru ini membuat resah warga Balikpapan.
Dalam unggahan tersebut, seorang pria diduga melakukan transaksi dengan "QRIS bodong" di sebuah toko.
Dari tampilan, transaksi terlihat sah, namun dana tidak masuk ke rekening pemilik usaha.
Kasus tersebut menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku usaha kecil dan menengah yang sehari-hari banyak mengandalkan QRIS untuk menerima pembayaran.
BACA JUGA: KI Kaltim Rekomendasikan PPID Balikpapan Pindah ke Kantor Wali Kota
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Balikpapan, Robi Ariadi, menegaskan bahwa secara sistem, QRIS dirancang beroperasi secara real-time dan aman.
Menurutnya, apabila ada kasus transaksi yang tidak berjalan real-time, hal itu bisa disebabkan oleh kendala teknis dari penyelenggara atau faktor eksternal lainnya.
"Hingga kini tidak ada laporan kebocoran data QRIS. Seluruh data pengguna dan transaksi diproses serta disimpan aman di dalam negeri, dan penyelenggaraannya berada di bawah pengawasan ketat Bank Indonesia. Hanya lembaga resmi berizin yang dapat mengoperasikan layanan QRIS," jelas Robi, saat dikonfirmasi oleh Nomorsatukaltim.
Ia mengatakan, meski sistem telah dijamin keamanannya, kewaspadaan masyarakat tetap menjadi faktor penting.
BACA JUGA: Pekerja Rentan dapat Asuransi Gratis dari Pemkot Balikpapan, Cek Ketentuannya di Sini
Salah satu modus yang sering ditemukan adalah stiker QRIS palsu yang ditempel menutupi QRIS asli.
Merchant maupun konsumen yang tidak teliti berisiko melakukan pembayaran ke rekening yang salah.
"Makanya kami gencar melakukan edukasi. Baik kepada merchant, kasir, UMKM, maupun pengelola fasilitas publik. Kami mendorong mereka agar lebih waspada, memastikan QRIS yang digunakan resmi, dan tidak sembarangan memindai," ucapnya.
BI Balikpapan, kata Robi, bekerja sama dengan perbankan dan pemerintah daerah dalam memperluas literasi digital.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
