Bankaltimtara

Pemkab PPU akan Gelar Pasar Murah Akhir Tahun

Pemkab PPU akan Gelar Pasar Murah Akhir Tahun

PPU, nomorsatukaltim.com - Harga minyak goreng di Penajam Paser Utara (PPU) belum juga normal. Kenaikan itu sudah terjadi sejak awal November ini. Untuk menekan harga kembali seperti semula, Pemkab PPU persiapkan pasar murah akhir tahun. Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (KUKM Perindag) PPU, Sukadi Kuncoro memastikan itu. Adapun ia telah meminta bawahannya untuk melakukan monitoring di lapangan sejak banyaknya keluhan masyarakat. "Saya sudah dapat informasi dari Kementerian Perdagangan, bahwa tren kenaikan ini terjadi secara nasional. Bahkan sampai ke negara-negara lain," ucapnya, Jumat (19/11/2021) dikutip dari Harian Disway Kaltim - Disway News Network (DNN). Baca juga: Kenaikan Harga Minyak Goreng Bikin Warga PPU ‘Panas’ Ia menjelaskan penyebabnya ialah kenaikan harga crude palm oil (CPO) sudah terjadi sejak Mei 2020. Hal ini juga disebabkan turunnya pasokan minyak sawit dunia seiring turunnya produksi sawit Malaysia sebagai salah satu penghasil terbesar. Selain itu, juga rendahnya stok minyak nabati lainnya, seperti adanya krisis energi di Uni Eropa, Tiongkok, dan India yang menyebabkan negara-negara tersebut melakukan peralihan ke minyak nabati. Faktor lainnya, yaitu gangguan logistik selama pandemi COVID-19, seperti berkurangnya jumlah kontainer dan kapal. "Kami akan gelar operasi pasar bersama minyak goreng, khusus untuk mengatasi lonjakan harga," katanya. Kasi Pasar Dinas KUKM Perindag PPU, Marlina mengatakan, dari hasil monitoring di lapangan terjadi kenaikan mulai Rp 4 ribu hingga Rp 10 ribu per liter. "Harganya Rp 20 ribu sekarang, Rp 22 ribu untuk harga minyak goreng kemasan dengan kualitas tertinggi, dari sebelumnya Rp 16 ribu per liter,” ujar dia. Kenaikan harga minyak goreng tidak hanya terjadi pada jenis curah, tetapi juga kemasan. Untuk kemasan 5 liter, naik menjadi Rp 90 ribu dari sebelumnya Rp 70 ribu. Kendati mengalami kenaikan sejak setengah bulan lalu, stok dan pasokan minyak goreng dari distributor sejauh ini aman. Menurut data yang dihimpun Dinas Ketahanan Pangan, pada pekan kedua ini stoknya 39 ton. “Kita terus lakukan monitoring harga dan ketersediaan stok minyak goreng di pasar-pasar hingga distributor. Kita juga lakukan pengawasan jangan sampai terjadi kelangkaan,” tutur dia. Pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk persiapan operasi pasar. Sesuai rencana, akan dilaksanakan di Desember. Hal itu sekaligus mengantisipasi kelangkaan serta mencegah adanya penimbunan. Khususnya jelang hari besar keagamaan dan libur nasional natal dan tahun baru. “Kenapa di bulan Desember, karena itu menjelang hari raya dan libur nasional. Di momen tersebut biasanya harga kebutuhan pokok meningkat,” ungkap Marlina. Pada operasi pasar, Bulog tidak hanya akan menjual minyak goreng dengan harga murah. Namun juga menyediakan komoditas lainnya. Kegiatan tersebut bakal dilakukan di empat wilayah kecamatan yang ada di PPU, yakni Penajam, Waru, Babulu hingga Sepaku. RSY/ZUL

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: