Bankaltimtara

DPMPD Kaltim Sebut Masyarakat Adat Wehea Sebagai Perpustakaan Hidup

DPMPD Kaltim Sebut Masyarakat Adat Wehea Sebagai Perpustakaan Hidup

DPMPD Kaltim Sebut Masyarakat Adat Wehea Sebagai Perpustakaan Hidup.-istimewa-

KUTAI TIMUR, NOMORSATUKALTIM - Masyarakat adat memiliki peran vital dalam menjaga warisan budaya dan kelestarian lingkungan.

Di Kalimantan Timur, Masyarakat Adat Wehea dinilai sebagai salah satu contoh nyata komunitas yang mampu menjaga keseimbangan tersebut.

Bahkan, keberadaan mereka diibaratkan sebagai "perpustakaan hidup" yang menyimpan kekayaan informasi untuk masa depan.

Dilansir dari ANTARA, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengibaratkan Masyarakat Adat Wehea sebagai perpustakaan hidup yang menyimpan kekayaan informasi tentang lingkungan, kearifan lokal, dan budaya tradisional.

"Bagai perpustakaan, Masyarakat Adat Wehea menyimpan banyak sumber informasi yang dapat dimanfaatkan untuk kemajuan daerah," kata Kepala DPMPD Kaltim, Puguh Harjanto, saat mewakili Gubernur Kaltim dalam acara Pesta Adat dan Budaya Lom Plai di Wehea, Kecamatan Wahau, Kabupaten Kutai Timur, Sabtu (26/4/2025).

BACA JUGA : DPRD Paser Saran Bentuk Tugu Burung Tiung Dapat Dikaji Kembali

Menurut Puguh, banyak nilai penting yang bisa dipelajari dari komunitas Dayak Wehea, khususnya dalam upaya menjaga ketahanan pangan keluarga dan pelestarian lingkungan.

Tradisi pengelolaan hasil panen, seperti pola penyimpanan padi, serta bentuk rasa syukur terhadap hasil bumi yang diwujudkan melalui pesta adat Lom Plai, menjadi bagian tak terpisahkan dari kearifan lokal mereka.

"Kegiatan adat seperti Lom Plai ini sejalan dengan program pemerintah, baik dalam menjaga ketahanan pangan nasional maupun dalam upaya melestarikan budaya daerah," jelasnya.

Selain kekayaan adat istiadat, Puguh juga menyoroti peran penting Masyarakat Adat Wehea dalam menjaga kelestarian alam.

BACA JUGA : Bus Damri Masuk Jurang Sedalam 15 Meter di Malinau, Diduga Tak Kuat Menanjak

Hutan Lindung Wehea, yang dikelola masyarakat setempat, dinilai berkontribusi besar sebagai penyedia oksigen dunia dan habitat bagi berbagai makhluk hidup.

"Wehea bukan hanya kaya akan budaya, tetapi juga menunjukkan komitmen kuat dalam merawat alam. Ini merupakan contoh nyata bagaimana pelestarian lingkungan dan budaya dapat berjalan beriringan," ujarnya.

Ia menambahkan, pemberdayaan masyarakat adat menjadi salah satu fokus utama pemerintah provinsi.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: