Bankaltimtara

Kim Jong-un Minta Militernya Siaga Penuh Menghadapi Perang

Kim Jong-un Minta Militernya Siaga Penuh Menghadapi Perang

Kim Jong-un dan pasukan Korea Utara.-IST/ KCNA-

ISTANBUL, NOMORSATUKALTIM - Kantor berita Pemerintah Korea Utara, KCNA melaporkan, Kim Jong-un mendesak militer Korea Utara untuk melakukan "perubahan radikal" dalam kesiapan menghadapi perang.

Hal itu disampaikan pemimpin tertinggi Korea Utara itu dalam kunjungannya ke latihan udara dari Skuadron Udara Pengawal Sayap Pertama pada Kamis lalu.

Kim menyerukan kepada seluruh unit militer agar "melakukan perubahan besar dalam persiapan perang dengan selalu berada dalam kondisi siaga penuh."

Dalam latihan tersebut melibatkan unit peluru kendali anti-udara, unit radar, unit peperangan elektronik, senjata baru berupa bom luncur presisi jarak jauh, serta simulasi serangan terhadap target sasaran.

BACA JUGA: Terbesar dalam Sejarah! Arab Saudi Borong Senjata Canggih AS Senilai Rp 2 Kuadriliun

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengecam keputusan Amerika Serikat yang kembali menetapkan Pyongyang sebagai "negara yang tidak kooperatif" dalam upaya global memerangi terorisme.

Diketahui, AS pada Selasa (13/5/2025) kembali mencantumkan Korea Utara dalam daftar negara yang tidak bekerja sama dalam pemberantasan terorisme, bersama Kuba, Iran, Suriah, dan Venezuela.

"Upaya sepihak dan penuh niat buruk seperti ini harus dikecam dan ditolak oleh komunitas internasional," ujar Kemenlu Korea Utara dilaporkan KCNA.

Mereka menilai langkah AS sebagai strategi untuk mencemarkan nama baik negara-negara berdaulat yang independen dan menjadikannya sasaran kecaman global.

BACA JUGA: Vatikan Pilih Paus Baru dari AS, Bagaimana Profil Paus Leo XIV Pengganti Paus Fransiskus?

Kemenlu Korea Utara juga menyebut kampanye “anti-terorisme” yang dipimpin AS "tidak lebih dari dalih untuk ikut campur dalam urusan dalam negeri negara lain."

"Tak ada satu pun yang meminta AS memimpin upaya internasional melawan terorisme, dan tak ada pula yang memberinya wewenang untuk itu," tegas pernyataan tersebut, seraya menambahkan bahwa Pyongyang "menentang dengan tegas segala bentuk terorisme yang mengancam perdamaian dan keamanan internasional." (ANT)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: