Yang Lain Online, SMP 10 Pilih MPLS Secara Offline

Rabu 15-07-2020,21:05 WIB
Reporter : Y Samuel Laurens
Editor : Y Samuel Laurens

Samarinda, nomorsatukaltim.com - Tidak semua sekolah menyelengarakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) secara online. Ada juga yang offline.

SMP 10 salah satunya. Pihak sekolah punya alasan. Katanya MPLS secara offline lebih maksimal tersampaikan kepada siswa-siswi baru. Meski pun penyelenggaraan cuma dilakukan selama dua jam. Setelah itu para siswa langsung pulang.

"Hari ini ada 3 kelompok, satu kelompok ada 32 siswa. Dimulai dari jam 8 sampai jam 10 pagi. Kegiatannya bagi buku dan pengenalan sekolah saja," ucap Parjan yang juga Waka Kesiswaan SMP 10 ini, Rabu (15/7/2020).

Ia melanjutkan, pada dasarnya sama kegiatan MPLS di SMP 10 sama dengan sekolah lain, tapi SMP 10 memiliki ciri khas sendiri. Dengan status sekolah adiwiyata, berbudaya lingkungan dan bersosialisasi dibuat rapi, indah, aman dan nyaman diajarkan kepada siswa. Tujuannya agar bisa membuat siswa-siswi mencintai lingkungannya sendiri.

"Dari Senin sampai hari Jumat (kegiatan MPLS). Jumlah siswa yang diterima di SMP 10 ada 320 siswa, dan ada 10 kelas. Kegiatan MPLS dilakukan terpisah, semuanya bisa dilakukan karena terkoordinir," terangnya.

Pihak panitia juga selalu memeriksa dan melihat situasi dan keadaan selama kegiatan MPLS. Situasi juga dibuat senyaman mungkin agar siswa-siswi bisa melakukan kegiatan dengan lebih ceria.

"Keuntungan memilih offline karena kita ingin membagikan buku secara langsung kepada siswa-siswi. Karena mereka kan belajar dengan cara online nantinya, kemudian kita ingin memperkenalkan terlebih dahulu, mungkin antara teman seangkatan mereka sendiri dan kepada guru-gurunya yang nantinya akan mengajarkan mereka secara online," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMP Negeri 10 Normala, menyampaikan MPLS yang dilakukan di sekolahnya tetap dilakukan secara daring. Tetapi pihak sekolah meminta para siswa untuk hadir karena ingin membagikan buku pelajaran yang nantinya akan digunakan.

"Nantikan mereka akan belajar dari rumah (BDR). Kita juga memberikan sosialisasi kepada guru untuk bisa membuat video pembelajaran yang akan digunakan nanti," ucapnya.

Dia menyampaikan para orangtua yang mengantarkan anaknya dilarang untuk menunggu agar mengurangi keramaian. Semua kegiatan juga menggunakan protokol kesehatan.

"Tetap pakai masker, kita cek suhu tubuhnya, petugas pemeriksa juga kita lengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD) sendiri," lanjutnya.

Para guru yang dihadirkan juga secara berjadwal sesuai dengan siswa-siswi yang hadir. Tetapi untuk hari ini semua guru dihadirkan karena ada rapat dinas yang dilakukan untuk pembagian tugas masing-masing.

"Guru yang hadir hari ini untuk mengumpulkan nomor hp masing-masing, jadi siswa juga tahu nomor hp dari wali kelas dan profilnya bisa dicek di facebook. Sejauh ini siswa cuma tahu gurunya dari situ, tapi hari ini mereka bisa melihat langsung siapa wali kelasnya," tandasnya. (nad/boy)

Tags :
Kategori :

Terkait