SANGATTA, Diswaykaltim.com – Kerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap kasus suap di Kutim berlanjut. Sejak pukul 10.30 wita, Rabu (8/6), sepuluh orang mengenakan rompi komisi anti rasuah hilir-mudik. Menyasar sejumlah ruangan dan kantor di Pemkab dan DPRD Kutim.
Penyelidikan guna mengembangkan kasus operasi tangkap tangan (OTT) dugaan kasus suap. Yang menyeret Bupati Kutim Ismunandar dan Ketua DPRD Kutim Encek Ur Firgasih.
Kantor bupati lebih dulu diperiksa. Selama satu jam tim KPK mengumpulkan dokumen. Di tiga ruangan berbeda, yakni ruang kerja Bupati Ismunandar, Wakil Bupati Kasmidi Bulang dan Sekretaris Daerah Irawansyah.
Tim kemudian bergeser ke Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Menggeledah ruangan kepala BPKAD dan kabid perbendaharaan. Ruangan-ruangan ini sebelumnya telah disegel KPK. Bertepatan dengan OTT Ismunandar bersama sejumlah pejabat lainnya di Jakarta, 2 Juli lalu.
Tim penyidik KPK melebarkan langkahnya ketiga organisasi perangkat daerah (OPD) sekira pukul 11:30 Wita. Yakni, Dinas Pendidikan (Disdik), Dinas Sosial (Dinsos), dan Dinas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).
Hingga sekira pukul 16:30 Wita KPK bergerak menuju rumah jabatan (Rujab) bupati. Total ada delapan kantor dan 14 ruangan yang digeledah. Ditambah rumah jabatan bupati. (lihat grafis).
Setelah berkeliling. KPK menginterogasi dua kepala dinas di kantor Pemkab Kutim. Yakni, Kadisdik Kutim Roma Malau dan Kepala Dinas Sosial Jamiathulkhair Daik. Sementara Kepala Bappeda Edward Azran menurut informasi dimintai keterangan di kantornya.
Kadisdik Kutim Roma Malau Roma hanya menutup wajah dan enggan memberikan jawaban saat meninggalkan kantor bupati.
"Saya punya hak, jadi saya tidak jawab. Tolong, saya punya hak untuk tidak menjawab," katanya, sambil bergegas pergi meninggalkan sejumlah awak media.
Selama lebih 12 jam, penggeledahan dan pemeriksaan KPK berakhir jam 22.00 Wita, malam tadi. Beberapa ruangan hingga rumjab bupati yang disegel KPK, kini sudah dilepas kembali.
Awak media tidak berhasil mewawancara pejabat yang dimintai keterangan KPK. Semua memilih bungkam. Jurnalis yang menunggu proses pemeriksaan juga berusaha meminta keterangan dari tim KPK. “Tunggu keterangan resmi dari Jubir KPK RI dari pusat,” kata salah seorang sembari meninggalkan kantor bupati Kutim. (fs/oke/eny)
Pemeriksaan KPK di Pemkab Kutim hingga Rabu (8/7).
1. Kantor Bupati Kutim
– Ruang kerja bupati