Tren Gowes di Kaltim Meningkat, Penjualan Sepeda Mengilap

Rabu 08-07-2020,08:20 WIB
Reporter : Yoyok Setiyono
Editor : Yoyok Setiyono

Naik Seribu Persen

Pesepeda di kota besar di Indonesia naik paling tinggi. Merujuk data yang dihimpun Institute for Transportation & Development Policy (ITDP), jumlah pesepeda yang berlalu lintas di Jakarta misalnya, meningkat hingga 1.000%.

Persentase itu memuncak usai pembatasan sosial di ibu kota berakhir pada 18 Juni. Pemprov DKI Jakarta melekatkan terminologi 'PSBB transisi' untuk periode tersebut.

ITDP mencatat, setelah perkantoran diizinkan beroperasi kembali, dalam sehari jumlah pesepeda di kawasan bisnis naik, dari rata-rata 10 menjadi 235 pesepeda.

Sementara pada akhir Juni, ada sekitar 52.000 pesepeda diklaim melintasi 32 lokasi bebas kendaraan bermotor Jakarta. Di lingkup global, tren serupa juga muncul di sejumlah negara.

Selama tiga pekan pertama April lalu, misalnya, jumlah pesepeda di kota Edinburgh, Skotlandia, meningkat 252% selama hari kerja. Pada akhir pekan, jumlahnya naik hampir dua kali lipat menjadi 454%. Data itu dihimpun organisasi Cycling Scotland.

Ledakan pesepeda juga terjadi di berbagai kota di Amerika Serikat. Tren itu dicatat Eco-Counter, lembaga pengumpul data yang berkaitan dengan pesepeda dan pedestrian. Menurut mereka, peningkatan lalu lintas pesepeda paling tajam terjadi di kawasan barat daya AS, hampir 100%.

Namun tren ini belum tentu berujung pada masifnya penggunaan sepeda sebagai alat transportasi harian, menurut Toto Sugianto, pembina komunitas Bike To Work Indonesia.

Selama pandemi, kata Toto, masyarakat memandang sepeda sebagai sarana olahraga dan rekreasi semata. Untuk mengubah nilai guna sepeda, Toto menilai pemerintah perlu memperbanyak kemudahan bagi pesepeda, salah satunya jalur khusus. (krv/bci)

Tags :
Kategori :

Terkait