Pada 2018, kunjungan wisman sebanyak 248 orang pada Maret, April 274, dan Mei 232. Setahun kemudian pun sama jika ditotal secara persentase. Maret 188, April naik jadi 349, dan Mei 208.
Agustus Dibuka
Kepala Dinas Pariwisata Kalimantan Timur (Kaltim), Sri Wahyuni mengatakan bahwa pemerintah pusat telah menyusun lini masa operasi sektor pakansi hingga akhir tahun. Sesuai lini masa, pada bulan Juni sampai Juli kegiatan kuliner dan tempat makan diperbolehkan.
“Bulan Agustus hingga Oktober kegiatan diperluas. Masyarakat memulai kebiasaan baru dan boleh pergi ke tempat rekreasi antarkota di satu provinsi,” jelas Sri Wahyuni.
Menurut dia, kebijakan ini disebut masa reaktivasi wisata domestik. Pada masa ini pemerintah mengizinkan acara yang dihadiri orang banyak dengan skala terbatas.
Pada November dan Desember pemerintah merencanakan untuk membuka akses wisata antarpulau dan antarprovinsi. Rencana tersebut disusun, karena diprediksi penyebaran Corona mulai mereda.
“Masa reaktivasi itu berjalan dengan catatan tidak ada lonjakan kasus Corona dan standar protokol kesehatan tetap dijaga. Kalau ada lonjakan kasus, ya ini tidak berlaku,” ujarnya.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kota Balikpapan, Doorje Marpaung mengungkapkan rencana pemerintah membuka objek wisata pada bulan ini. Namun, lagi-lagi kebijakan itu akan direalisasikan setelah melihat kondisi masyarakat, apakah terjadi lonjakan penderita atau tidak.
“Artinya masih menunggu kondisi saat ini dengan melihat angka kasus, sehingga belum bisa dipastikan,” tandasnya.
Persiapan yang dilakukan Disporapar Balikpapan sekadar menyusun standar operasional di lokasi wisata. “Yang pasti protokol kesehatan harus diperhatikan. Sekarang sedang kami bahas,” kata Doortje Marpaung. Sayangnya, Doortje tak merespon pertanyaan lokasi wisata mana saja yang akan dibuka.
Menyambut rencana reaktivasi kegiatan kepariwisataan di Balikpapan, sejumlah pihak mulai mempersiapkan diri. Seperti pelaksana acara pernikahan atau wedding organizer yang menyiapkan protokol pernikahan. (fey)