"Kalau ditanya kurang ya pasti kurang, tapi jika dicukup-cukupin Insya Allah cukup saja honor saya sebulan, buat sehari-hari," ujarnya.
Yuli yang tinggal bersama suaminya yang berprofesi sebagai driver online mengaku, sejak 2 tahun terakhir ini ada perbaikan taraf hidup bagi guru honerer seperti dia. "Sejak 2018 itu honor kita ditambah dan dapat insentif juga. Sama jika lebih jam mengajar ada honor tambahan sejamnya Rp 50 ribu," tambahnya.
Senada dengan Yuli, Sutopo (45) mengatakan, guru honor di Balikpapan sudah sangat layak. Bahkan honor yang diterima setiap bulan mendekati UMK. "Alhamdulillah cukup. Terima Rp 2,8 juta sebulan," ujarnya.
Jika dibanding beberapa tahun sebelumnya, memang honor yang diterima jauh dari kata layak. Bahkan usai mengajar ada saja guru honor yang menyambi bekerja lain.
"Dibandingkan dulu ya jauh. Kalau dulu masih ada guru honor yang selesai mengajar cari kerjaan lain kalau sekarang sudah jarang," imbuhnya.
Hanya, harapan dari para guru honor ini bisa ada pengangkatan jabatan dari honor menjadi ASN. Meski diakui kuota sangat terbatas.
"Sekarang kan pakai tes kalau mau masuk ASN, ini peluang terbuka bagi guru honor yang mau jadi ASN," ujar Sutopo. (bom/hdd)