Meski konsekuensinya harus berdesakan dengan para orang tua lainnya. Tanpa ada jaga jarak. Meski di tengah pandemi virus corona. Tuti mengaku hanya pasrah. Dia lebih khawatir jika sang anak tidak kebagian kuota. Diterima di sekolah yang menjadi favorit di Kutai Kartanegara. "Khawatir sih, tapi demi anak masuk sekolah," ujar Tuti tersenyum.
Kepala SMPN 1 Tenggarong Mustangirun mengambil kebijakan cepat. Agar penumpukan massa segera selesai, Mustangirun memilih untuk menerima seluruh berkas. Yang sejak pagi mengantre di depan gerbang SMPN 1 Tenggarong. "Berkas kami terima semua, kemudian dari operator akan memverifikasi (berkas) itu," jelas Mustangirun di tengah-tengah proses verifikasi.
Terkait keluhan sistem pendaftaran online, Mustangirun membenarkan jika portal website PPDB online baru dibuka pada pukul 08.15 pagi. Dan sempat mengalami gangguan sekira 20 menit. Sehingga menyebabkan lambatnya akses untuk masuk dalam website yang disediakan Disdikbud Kukar ini. "Tadi ada gangguan, saya rasa sekitar 20 menit," ujarnya lagi.
Mustangirun pun mengakui, jika membeludaknya para orangtua memang tidak diprediksi sebelumnya. Melihat pengalaman tahun-tahun sebelumnya, para pendaftar tidak seantusias seperti tahun ajaran kali ini. Ditambah loket pendaftaran yang disiapkan pihak sekolah. Hanya satu loket saja.
"Jadi ini menjadi pelajaran untuk kami, untuk membuka jalur loket tidak 1 titik saja, mudah-mudahan besok hari kedua dan ketiga tidak (membeludak) seperti ini," harap Mustangirun.
Meskipun minat pendaftar cukup tinggi, Mustangirun tetap mengacu kepada keputusan Disdikbud Kutai Kartanegara. Untuk membatasi masa pendaftaran hingga 2 Juli 2020 mendatang. Dan akan menambah 1 loket lagi untuk proses pendaftaran. Yang diharapkan dapat mengurai penumpukan orang tua calon siswa saat mendaftar.
Diketahui, SMPN 1 Tenggarong kembali menjadi sekolah idaman para orang tua di Kukar. Hal ini lantaran saat ini SMPN 1 Tenggarong tidak lagi menumpang di sekolah lain, seperti beberapa tahun belakangan.
Meskipun jadi "rebutan", SMPN 1 Tenggarong hanya akan menerima peserta didik baru sebanyak 288 siswa. Yakni 32 siswa per kelas, dengan jumlah 9 ruang belajar kelas VII.
Kendala Jaringan Internet
DINAS Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Kartanegara angkat bicara Terkait membeludaknya para orang tua calon siswa SMPN 1 Tenggarong. Karena lebih memilih jalur pendaftaran melalui sistem luar jaringan (luring) atau offline. Dengan alasan website PPDB Disdikbud Kukar yang mengalami gangguan.