Samarinda, DiswayKaltim.com - Menjelang tahun ajaran baru 2020/2021 ini, para pedagang seragam dan perlengkapan sekolah di sejumlah toko di Kota Tepian, mengeluh karena omzet mereka turun drastis hingga 70 persen. Beda dengan tahun-tahun sebelumnya. Ketika belum menjalar wabah pandemi.
Penjualan di tahun ajaran kali ini tidak seperti tahun sebelumnya. Lantaran hingga saat ini belum ada kepastian soal kapan kebijakan belajar di rumah akan berakhir. Kemudian sekolah akan kembali dibuka.
"Penjualan seragam sekolah menurun sekali karena masa pandemi ini," ujar Ibram (44), salah satu pedagang seragam sekolah di Jalan Lambung Mangkurat, Kecamatan Samarinda Ilir.
Ia mengatakan, penurunan terjadi hingga 70 persen. Biasanya di bulan Juni, sudah banyak pembeli seragam sekolah. Hanya saja hingga saat ini masih sepi penjualan. Mengingat jadwal kegiatan belajar mengajar tatap muka belum boleh dilakukan.
"Tahun lalu bisa pendapatan mencapai Rp 10 juta seharinya. Karena pembeli berbondong-bondong datang, bahkan kami harus mengatur dengan memberikan nomor antrean agar tidak berdesakan di dalam toko," tuturnya.
Namun saat ini, untuk mendapatkan uang Rp 2 juta per hari pun sangat susah. Kurang pembeli seragam sekolah. Apalagi sekolah masih libur. "Terjun bebas pendapatan kami," keluh Ibram.
Ibram menyebutkan, biasanya bila dalam keadaan normal, Juni menjadi momen penjualan seragam SD. Sedangkan, Juli sampai Agustus penjualan seragam SMP dan SMA.
Untuk seragam SD, dijual dengan harga Rp 60 ribu untuk putri, dan Rp 80 ribu untuk putra. Sedangkan sepasang seragam SMP untuk putri Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu, dan putra Rp 100 ribu hingga Rp 120 ribu.
Selain seragam, menurut Ibram, ada juga perlengkapan seragam lain, yakni topi sekolah dengan harga bervariasi. Antara Rp 15 ribu sampai Rp 20 ribu, dasi Rp 7 ribu untuk anak SD, dasi untuk SMP Rp 15 ribu sampai Rp 20 ribu, topi yang lambangnya disablon seharga Rp 15 ribu, sedang topi yang lambang dibordir Rp 20 ribu. Ikat pinggang Rp15 ribu sampai Rp 20 ribu dan kaos kaki anak sekolah mulai Rp 11 ribu sampai Rp 15 ribu.
"Di tahun ajaran baru ini kami juga menjual masker berlambang sekolah dari SD hingga SMA dengan harga Rp 10 ribu," terang Ibram.
Kebanyakan konsumen yang datang adalah kaum ibu yang hendak mempersiapkan anaknya bersekolah. Terutama pada tahun ajaran baru. Ibram pun berharap pandemi ini segera berakhir agar pemasukan tokonya bisa kembali normal seperti sedia kala. "Harapannya agar pandemi corona ini segera usai. Kembali normal sekolah secepatnya masuk," harapnya. (aaa/dah)