Anggaran Penanganan COVID-19 di Kaltim, Terserap 30 persen

Sabtu 27-06-2020,11:00 WIB
Reporter : Yoyok Setiyono
Editor : Yoyok Setiyono

Balikpapan, DiswayKaltim.com – Anggaran penanganan pandemi COVID-19, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur terserap sebesar 30 persen dari Rp 388 miliar. Anggaran tersebut diperuntukkan kesehatan, bantuan sosial dan pemulihan ekonomi.

Gubernur Kaltim Isran Noor menjelaskan belum maksimalnya penyerapan anggaran karena pelaksanaan program terlambat. Contohnya dalam program bantuan sosial masyarakat atau bantuan langsung tunai yang diberikan kepada masyarakat terdampak.

“Pembagiannya harus dilakukan hati-hati. Hal itu dilakukan agar tidak tumpang tindih dengan pusat dan kota. Lebih lambat dari pada ada masalah,” jelas Isran Noor kepada Disway Kaltim.

Bukan hanya prinsip kehati-hatian dalam penyaluran dan penyerapan anggaran, pihaknya menyebutkan datanya juga harus valid. “Karena terlambat, maka penyalurannya dirapel April, Mei dan Juni,” ujarnya.

Keterlambatan penyaluran BSM juga tidak dikeluhkan masyakarat. “Saya amati tidak ada masyarakat yang mengeluh terlambat,” tekannya.

Dari hasil evaluasi penyaluran bantuan, Isran menyayangkan adanya pajak dan biaya materai. Sehingga penerima manfaat harus terima tidak utuh karena ada pajak dan biaya materai. “Ada masalah lagi, bantuan kota itu kena pajak, sembako itu kena pajak,” kata Isran Noor.

Dalam petunjuk teknis Peraturan Menteri Keuangan apabila transaksi diatas Rp 1 juta baru pakai materai. “Ini seolah-olah penyelenggara itu korupsi. Padahal di dalam Pemenkeu itu tidak ada pajak, juknis di Jakarta turun harus kena pajak. Akibatnya yang menanggung yang menerima, ada pemotongan,” terang dia.

Disinggung mengenai keputusan pemerintah pusat yang memperpanjang program bantuan bagi warga terdampak. Ia mengatakan masih akan melihat anggaran dan program yang akan disusun nanti. “Kalau anggarannya ada. Tapi bagaimana nanti, karena kita tidak tahu kapan pandemi Covid-19 berakhir,” ujarnya.

Isran memastikan anggaran akan tetap ada dengan memangkas program lainnya. “Insyaalah gimana caranya. Mau tidak mau risikonya mengurangi kegiatan program lain. Kan selama ini seperti itu,” pungkasnya. (fey)

Tags :
Kategori :

Terkait