Kegiatan itu dimulai dari Selasa (23/6) lalu. Dan Jumat kemarin, para peserta masih melakukan kegiatan membatik. "Karena saking antusiasnya," ucap Syrajuddin.
Peserta dibatasi hanya sampai 10 orang. Karena mengikuti protab kesehatan yang berlaku. "Mereka tidak mau dikatakan tidak mandiri, dan kami juga tidak menyangka. Begitu pun para pelatih. Ini di luar ekspetasi. Yang seharusnya secara bertahap dilakukan dan ada tiga tingkatan. Mereka sudah sampai di tingkat mahir. Ini adalah kelebihan mereka. Bisa fokus. Dan ternyata punya desain sendiri. Di luar apa yang diajarkan oleh para pelatih," terangnya.
Juli nanti, Dispora akan kembali mengadakan pelatihan bagi kewirausahaan pemula bagi penyandang disabilitas. Dispora pun menyediakan ruangan sekretariat khusus untuk mereka.
Ketua Forum Pemuda Kewirausahaan Disabilitas (FPKD) Yana menjelaskan, kewirausahaan pemula juga me-recycle kursi dan meja yang telah dipamerkan hingga dijual.
"Jumlah dari pemuda ini sudah ada 70-an lebih, dan kita bagi segmen-segmennya. Untuk kegiatan ini juga sudah bekerjasama dengan Dinas Perindustrian Kota Samarinda," katanya.
Program kewirausahaan pemula ini sudah dilakukan dari tahun 2017. Syrajuddin berharap, ke depannya Dispora bisa memproduksi secara mandiri. Dan jika ada yang ingin memesan hasil karyanya, mereka dapat diberdayakan. "Penjualan memang belum sampai di luar Kaltim, tapi bisa saja dilakukan," pungkasnya. (nad/dah)