Dana BOS Bisa Digunakan untuk Paket Kuota

Rabu 24-06-2020,08:09 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Samarinda, DiswayKaltim.com – Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Kaltim, Musyahrim mengatakan, sejak tiga bulan terakhir proses belajar mengajar dilakukan dari jarak jauh. Ia menyebut para guru tak memiliki kendala berarti.

Musyahrim

Terkait pembengkakan biaya dalam proses mengajar, disebutnya belum terjadi. Pasalnya pemerintah telah memperbolehkan mengalokasikan dana BOS untuk biaya operasional tugas para guru. Khususnya untuk paket kuota.

Berita Terkait:

Sekolah Swasta Tarik SPP Penuh

"Karena aktivitas belajar di rumah. Jadi yang dibutuhkan biaya paket kuota. Dan itu sebenarnya tidak ada masalah. Tinggal bagaimana pengaturannya, karena dana Bosnas telah tersedia dan bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar," terangnya.

"Artinya tinggal bagaimana pihak kepala sekolah bisa mengatur dana Bosnas itu," tambahnya.

Musyahrim menjelaskan, besaran dana BOS berbeda di masing-masing jenjang. Karena situasi yang tidak menguntungkan seperti saat ini, ia berharap dana tersebut bisa digunakan untuk program belajar mengajar dengan sebaik-baiknya. "Seperti SD dan SMP, yang saya tahu ada dana sekitar Rp 1 juta, untuk persiswa selama setahun," katanya.

Kendati demikian, ia meminta agar Dinas Pendidikan dan pemerintah daerah kabupaten/kota dapat memberikan petunjuk bagaimana sebaiknya dana BOS dapat digunakan. "Jadi bisa ada petunjuknya biar tidak salah-salah. Misalnya dana Bosnas memang bisa digunakan, tapi berapa persen. Nah itu belum ada petunjuknya," ucapnya.

Sementara itu, Kepala SMPN 1 Balikpapan Arintoko menyebut jika anggaran Bosnas diperuntukkan bagi siswa yang terdaftar di Data Pokok Pendidikan (Dapodik). Untuk tingkat SMP, per anak mendapat bantuan sekitar Rp 1,1 juta, setiap tahunnya.  "Kalau dulu per triwulan, sekarang tiga kali dalam setahun," ujarnya, Senin (22/6).

Menurut Arintoko, jumlah siswa SMPN 1 Balikpapan yakni 1.167 anak. "Jadi misalkan jumlah siswa seribu, ya dikalikan saja dengan 1,1 juta rupiah," ungkapnya.

Ia menjelaskan, saat ini ada surat edaran dari kemendikbud yang merasionalisasi anggaran Bosnas, untuk keperluan pendukung penanganan COVID-19. Misalnya untuk pembelian hand sanitizer, membangun fasilitas cuci tangan, termasuk untuk pembelian kuota internet bagi guru yang mengajar via daring, dan untuk siswa dari keluarga miskin (Gakin). (aaa/dah)

Tags :
Kategori :

Terkait