Kalimantan Timur dikenal sebagai salah satu daerah penghasil nanas terbaik. Nanas Kaltim punya rasa manis, daging buah tebal dan harga jual yang murah. Karena produksi melimpah, saban tahun, nanas menjadi salah satu komoditi ekspor.
Samarinda, DiswayKaltim.com - Namun ada cara lain untuk meningkatkan nilai jual nanas. Yakni dengan mengolahnya menjadi berbagai jenis penganan. “Diversifikasi produk berbahan nanas bisa kita lihat di pasaran. Selain selai dan manisan buah yang sudah kita kenal cukup lama. Kita juga mulai menjumpai dodol nanas atau sambal nanas,” kata Kepala Dinas Perindustrian (Disperin) Kota Samarinda, Muhammad Faisal, Senin (15/6).
Untuk meningkatkan nilai tambah buah lokal itu, Disperin melatih para pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) pangan. “Kita buat pelatihan pembuatan produk hasil olahan buah nanas untuk para pelaku industri kecil pangan yang terdampak COVID-19," katanya.
Acara yang berlangsung di Aula Disperin Gedung Graha Ruhui Rahayu, Jalan Juanda Samarinda ini, dibuka oleh kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Disperindagkop) Kaltim, Fuad Asaddin.
Kegiatan ini akan berlangsung selama 5 hari. Dimulai pada hari ini, Senin (15/6) hingga 19 Juni mendatang. Sebanyak 40 peserta yang terbagi menjadi dua kelas secara bergantian. Dengan tetap memperhatikan protokol Kesehatan COVID-19.
Faisal juga menegaskan kegiatan ini juga mematuhi Surat Edaran terkait masa relaksasi ke-2 di kota Samarinda. Dimana boleh mengadakan kegiatan pertemuan dengan batas tidak boleh melebihi 50 persen kapasitas Gedung.
Peserta kegiatan ini berasal dari empat kelurahan di Samarinda. Yakni Kelurahan Air Hitam dan Kelurahan Air Putih di kelas pertama. Kemudian peserta kelas berikutnya berasal dari Kelurahan Gunung Kelua dan Kelurahan Bukit Pinang.
Para pengampu berasal dari Disperidagkop Kaltim, Disperin Samarinda, dan Universitas Mulawarman (Unmul). "Serta ada juga success story dari pelaku industri pangan Samarinda,” lanjut Faisal.
Sementara itu kepala Disperindagkop Kaltim, Fuad Asaddin berharap masyarakat mengaplikasikan metode yang diajarkan. Khususnya dalam pemasaran dan olahan kreatif dari bahan dasar buah nanas.
Ia juga menyebut semoga kegiatan ini dapat membantu para pelaku IKM mendapat inspirasi untuk memulai usaha dengan kreativitas baru terutama dari bahan olahan buah nanas.
“Pada akhirnya dapat berproduksi untuk memenuhi kebutuhan hidup serta meningkatkan perekonomian keluarga di masa pandemi COVID-19 ini” pungkasnya. (krv/yos)