Palestina Hadapi Krisis Keuangan Sangat Parah, Belum Ada Negara Arab yang Ulurkan Tangan

Selasa 16-06-2020,05:00 WIB
Reporter : bayong
Editor : bayong

Tepi Barat, Diswaykaltim.com - Pemerintahan Palestina di Tepi Barat sedang menghadapi krisis ekonomi terberat.

Tak tahan menghadapi pukulan itu yang dilancarkan oleh Israel, Palestina meminta bantuan ke negara-negara Arab.

Tetapi, belum ada satu pun negara tetangganya yang kaya raya menggubris teriakan rakyat Palestina.

Seorang pejabat senior Palestina mengaku telah meminta bantuan dari negara-negara Arab.

Dikatakan, Palestina membutuhkan pinjaman bulanan sebesr 100 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,4 miliar per bulan.

Pejabat itu mengatakan, pinjaman itu untuk mengatasi krisis keuangan yang semakin parah.

Saeb Erekat, sekretaris jenderal Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) menyebut hal itu kepada radio resmi, Voice of Palestine.

Erekat menjelaskan, permintaan pinjaman itu sejalan dengan keputusan Liga Arab sebelumnya. Untuk memastikan jaringan keuangan Arab aman ke Palestina.

“Penting untuk memberikan bantuan keuangan dari Arab untuk mendukung perbendaharaan Palestina,” ujarnya, Sabtu (13/6/2020).

Ia mengatakan, dalam mengatasi situasi dan tantangan yang sulit saat ini, satu-satunya opsi yakni negara Arab harus memberi bantuan lunak.

Awal bulan ini, Otoritas Palestina menolak uang dari pendapatan pajak yang dikumpulkan Israel dari perdagangan Palestina.

Perdagangan biasanya dilakukan di titik persimpangan di bawah kendali Israel.

Ini adalah bagian dari keputusan kepemimpinan Palestina untuk menghilangkan semua perjanjian dengan Israel.

Termasuk sektor keamanan dan ekonomi. Sebagai tanggapan atas rencana yang terakhir untuk mencaplok tanah Palestina di Tepi Barat.

Namun, pemerintah Palestina menghadapi krisis keuangan parah.

Tags :
Kategori :

Terkait