Samarinda,DiswayKaltim.com - Hujan deras yang menguyur Samarinda Senin (15/6/2020) dinihari mengakibatkan tanah longor di kawasan Jalan Damai Gang Intifadah Rt 27 Kelurahan Sidodamai Kecamatan Samarinda Ilir. Diduga akibat proyek perumahan.
Beruntung saat longsor tidak ada korban jiwa. Namun kejadian itu membuat akses jalan terputus. Dan mengakibatkan tiga rumah warga rusak. Seperti keramik retak hingga rumah mereka yang mengalami kemiringan.
Salah satu warga bernama Nia (39) mengatakan, tanah mulai mengalami pergerakan pada pukul 02.00 Wita ketika hujan deras tengah mengguyur. Material tanah tiba-tiba terjatuh dari tebing. Saat itu, Nia dan kelurganya sedang berada di dalam rumah yang berjarak hanya sekitar 10 meter dari tempat kejadian longsor.
"Waktu itu saya sedang melihat keluar rumah untuk mengecek banjir yang terjadi di depan rumah. Dan seketika saya terkejut melihat tanah yang berada di balik tembok bergerak ke arah saya," jelasnya.
Dari informasi dihimpun, longsor bukan kali pertama terjadi di kawasan tersebut. Sebelumnya longor sudah terjadi diawal tahun. Namun tidak separah longsor kali ini.
Penyebab longsor sendiri bukan hanya dari faktor alam. Melainkan di lingkungan tersebut sedang berlangsung pembangunan perumahan elit. Yang disebut-sebut warga sebagai faktor utama keberulangan terjadinya longsor.
Warga mengatakan, pengelola pembangunan perumahan yang berada diatas bukit itu telah memapas hutan. Namun tanpa disertai pembangunan drainase dan turap.
Sehingga mengakibatkan air dengan mudahnya menyapu material tanah. Warga sekitar, sebelumnya juga telah melaporkan hal tersebut ke pihak kelurahan. Namun hingga saat ini belum ada tindak lanjutnya.
Warga korban terdampak longsor, Pawitri (40) mengatakan sejak 6 bulan terakhir, akibat tanah longsor yang berulang terjadi, warga sekitar sampai harus membuat akses jalan alternatif.
"Jalan itu di buat warga menggunakan tanah milik warga, dan sampai sekarang kami masih menunggu tanggung jawab dari pengelolah pembangnan perumahan," ucapnya.
Pawitri sendiri tinggal bersama 4 anggota keluarganya, dan rumah miliknya berada persis di samping tembok perumahan, akibat longsor tersebut keramik rumahnya mengalmi retak, dan membuat pipa PDAM yang tersalur kerumahnya pecah dan tak dapat digunakan.
"Sementara ini kami pake selang untuk kebutuhan air sehari-hari, saya berharap pemerinta dapat segera membantu kami dan mencarikan solusi atas permaslahan longsor ini," pungkasnya. (aaa/boy)