Industri galangan kapal di Kalimantan Timur bakal mengukir sejarah. Melalui PT Allvina Prima Galangan, Benua Etam akan tercatat sebagai daerah pertama yang memproduksi kapal jenis Small Waterplane Area Twin Hull (SWATH) di Asia Tenggara.
Samarinda, DiswayKaltim.com - SWATH Robin yang dibuat Allvina Prima Galangan, saat ini sudah sudah memasuki tahap 80 persen penyelesaian. Kapal penumpang wisata dengan ciri khas desain lambung kapal yang ekonomis, dalam artian kapal ini seperti memiliki kaki.
"Sudah dalam tahap penyelesaian interior dan ruangan-ruangannya. Bulan depan mulai pengecatan," kata Muhammad Ridwan Abdul Gani Najjar, Direktur Teknik dan Marketing PT. Allvina Prima Galangan. Dihubungi Disway Kaltim, Minggu (14/6).
Kapal SWATH Robin diproyeksikan sebagai kapal transportasi wisata laut berstandar internasional. Kapal tiga lantai berukuran 42 × 14 meter ini, memiliki total investasi sebesar Rp 20 milyar.
Selain itu, kapal ini juga memiliki keunggulan dengan desain twin hull. Yang menyediakan platform stabil dan deck besar yang luas. Dibandingkan dengan katamaran konvesional pada kapal biasa, kapal SWATH memiliki hambatan gelombang yang lebih sedikit.
Sehingga kurang rentan terhadap gerakan gelombang. Kapal ini juga akan dilengkapi fasilitas seperti satelite echo sounder, Global Positioning System (GPS), dan peralatan keselamatan life raft.Setelah selesai produksi, kapal ini akan langsung diekspor ke negara pemesan, Maladewa.
Proyek ini sempat terdampak akibat COVID- 19. Terget produksi yang awalnya ditarget selesai pada Mei 2020 terpaksa mundur. Karena proses pengiriman mesin dari China sempat terlambat selama 3 minggu dari jadwal pengiriman.
"Sekarang, kita target akhir Juli bisa selesai. Sekaligus kita launching," ujar Ridwan. Kali ini Ridwan optimistis. Produksi Kapal SWATH Robin dengan kapasitas 100 penumpang ini, akan selesai sesuai jadwal.
Meski di tengah kondisi pandemi COVID-19 dan imbauan social distancing dari pemerintah. Ridwan dan tim pun terus melakukan aktivitas produksi di galangan. Yang terletak di Jalan Dermaga, Kecamatan Anggana Kutai Kartanegara ini. Hal tersebut dilakukan untuk mengejar target penyelesaian. Mulai dari pengelasan badan kapal, pemasangan pompa, dan aktivitas kontruksi lainnya.
Ridwan pun berharap agar pandemi COVID-19 dapat segera berakhir. Agar target produksi Kapal SWATH Robinnya bisa sesuai dengan perencanaan.
Setelah selesai produksi, Kapal SWATH Robin ini direncanakan akan diresmikan langsung oleh Presiden. Untuk kemudian dilakukan uji coba pelayaran ke Pulau Derawan. Sebelum diekspor ke Maladewa.
Namun melihat kondisi masih dalam wabah pandemi seperti sekarang. Ridwan tak berani banyak berekspetasi. Ia hanya fokus pada target penyelesaian produksi. "Paling lambat, bulan Agustus sudah kita kirim kapal ke pemesan," pungkasnya. (krv/yos)