Djie Hadi Kusumo - Professional Trader
Bursa Indonesia pada minggu ini masih akan bergerak melemah terbatas. Karena jumlah positif harian COVID-19 di Indonesia masih terus mengalami tren peningkatan. Namun di saat yang sama, sudah menggaungkan new normal.
Ini yang dinantikan pelaku pasar tentang bagaimana dampak new normal terhadap jumlah penambahan kasus harian COVID-19.
Isu lain yang akan berpengaruh ke bursa saham ialah The Fed yang akan mempertahankan suku bunga mendekati Nol sampai dengan tahun 2022.
Ini sepintas tampak bagus, karena adanya kepastian suku bunga.
Namun ini juga bisa diartikan secara negatif, yaitu market membaca nya bahwa recovery ekonomi akan berjalan dalam pergerakan yang lambat. Karena The Fed tidak atau belum berani menaikkan suku bunga sampai 2022.
Akibatnya, recovery cepat yang tadinya banyak dikira oleh pelaku pasar akan bisa terjadi, sekarang malah tidak.
Pekan ini saya masih merekomendasikan sektor finance. Karenaadanya bank jangkar, dimana likuiditas kredit disuntikkan pemerintah. Kebijakan ini dapat menjamin adanya likuiditas pada sisi kredit.
Fokus nya tetap hanya pada 4 bank besar saja: BBCA, BMRI, BBRI, BBNI. Kisaran IHSG pekan ini tidak akan terlalu jauh dari pekan lalu, yakni di angka 4.700 – 5.140.
Sepanjang pekan lalu investor asing mencatatkan jual bersih (net sell) sebesar Rp 1,74 triliun atau berbalik dari posisi beli bersih (net buy) pekan lalu sebesar Rp 3,45 triliun. Nilai transaksi selama sepekan ini menyentuh Rp 55,9 triliun. (fey/yos)