Samarinda,DiswayKaltim.com- Dimasa pandemi COVID-19 pelayanan Keluarga Berencana (KB) tetap berjalan dengan memperhatikan protokol kesehatan. Namun akses konseling menjadi terbatas. BKKBN pun punya solusi. Pelayanan harus tetap berjalan.
Saat ditemui Disway Kaltim, Kepala Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalimantan Timur, Muhammad Edi Muin menjelaskan hal itu. Ia mengatakan pada saat pandemi, akses masyarakat terhadap pelayanan serta konseling kesehatan pun menjadi terbatas.
Untuk meminimalisasi kontak dengan petugas kesehatan, maka sebagian besar kegiatan promosi dan konseling termasuk terkait kesehatan, reproduksi lebih banyak memanfaatkan media sosial dan media komunikasi jarak jauh. Baik secara online maupun offline.
"BKKBN sangat peduli, dengan kondisi ini. Walau Penyuluh biasanya bersentuhan langsung dengan masyarakat. Tetapi, kita tetap memberikan edukasi kepada mereka dengan cara daring atau menjaga jarak aman sesuai anjuran pemerintah," terangnya saat ditemui di kantor BKKBN, Rabu (10/6/2020).
Edi Muin berharap melalui program Pelatihan Teknis Siaga Cegah COVID 19 Berbasis Keluarga ini, mampu menekan angka penyebaran virus corona.
Ia menambahkan jika BKKBN tidak sejak dini menyikapi pemberian edukasi menggunakan kontrasepsi, akan menjadi malapetaka kelahiran pasca COVID-19.
"Hari ini pelatihan teknis khusus Pelatihan Keluarga Bencana (PKB) memberikan edukasi kepada keluarga, pentingnya menjaga diri dari virus corona. Dengan menunda tanggal kehamilan di kondisi saat ini,"tuturnya.
Edi berharap, melalui pelatihan ini dapat meningkatkan pemahaman dan kompetensi para peserta baik seluruh masyarakat kaltim di lingkungannya sehari-hari maupun diri kita sendiri. Untuk bersama -sama mengurangi angka kelahiran di masa pandemi ini, tutupnya. (top/boy)