Sidak Tak Digubris, Bantah Ada Konflik Kepentingan

Sabtu 06-06-2020,12:37 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Ini aneh. Tapi bisa juga tidak aneh. Sama-sama aparatur pemerintahan ribut. Yang satu mengatasnamakan perusahaan. Satunya lagi atas nama rakyat. Mungkin ini hanya terjadi di Kota Bontang. Anggota DPRD otot-ototan dengan ketua RT. Terkait aktivitas pembanguan Bontang Citi Mall (BCM).

SUARA Amir Tosina mendadak tinggi. "Buka..buka..dobrak saja," seru pria yang menjabat sebagai Ketua Komisi III DPRD Bontang, Selasa (2/6) siang. Amir tak sendiri. Ia bersama rekan satu komisinya menyambangi lokasi proyek pembangunan Bontang Citi Mall (BCM).

Politisi Gerindra ini berang. Kunjungan kerjanya tak disambut hangat oleh pihak pengelola. Pengelola BCM tak berada di tempat. Rombongan DPRD hanya diterima tim dari Ketua RT setempat dan Babinsa.

Amir menilai aktivitas konstruksi di proyek senilai Rp 900 miliar ini bermasalah. Pengangkutan tiang pancang dari Pelabuhan Lok Tuan menuju lokasi proyek dianggap keliru. Sebab menyalahi jam operasional.

Satu jam sebelumnya, Komisi III DPRD sudah bertemu dengan Dinas Perhubungan Bontang. Kemudian bertolak ke lokasi proyek. Pimpinan komisi bermaksud menegur penanggung jawab proyek swasta ini. Hanya saja tidak bertemu.

Lokasi proyek memang sepi saat itu. Ketua RT 25, Harnowo mengaku kegiatan sedang libur. Ia meminta agar DPRD lebih dulu bersurat, sebelum kunjungan inspeksi.

Jawaban Harnowo membuat Amir panas. Ia meminta agar pagar proyek dibuka. Tapi ketua RT menolak. "Tidak bisa pak, kuncinya tidak ada," terang Harnowo.

Harnowo merupakan bagian dari pihak manajemen. Ia bersama 6 orang ditunjuk dalam tim terpadu. Tugas mereka sebagai "humas eksternal". Setiap organisasi masyarakat menjalin komunikasi melalui tim ini sebelum ke manajemen.

Tags :
Kategori :

Terkait