Azis Rewa. (Heru/ Disway Kaltim)
Samarinda - Salah satu stakeholder KONI Kalimantan Timur yang secara teknis tidak mengalami penurunan intensitas pekerjaan adalah Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev). Sejak program desentrelisasi mandiri, hingga masa pandemi COVID-19, Tim Monev KONI Kaltim tetap menjalankan tupoksinya.
Hanya cara bekerjanya saja yang berubah. Jika di waktu normal lebih mudah memonitoring kemajuan atlet, di masa pandemi Tim Monev tak hanya berjibaku dengan laporan tertulis dari masing-masing pelatih. Namun juga harus memeriksa lampiran data berupa foto dan video latihan atlet.
Meski begitu, Tim Monev tak mempermasalahkan. Terpenting, program latihan harus terus berjalan. Karena Kalimantan Timur masih akan menargetkan peringkat yang cukup tinggi di PON XX Papua 2021 nanti.
"Selama pandemi atlet PON harus tetap latihan. Untuk mengetahui efektivitas latihan, kami membagi tanggung jawab untuk memantau atlet yang melakukan latihan mandiri di rumah," kata Ketua Tim Monev KONI Kaltim, Azis Rewa, Selasa (2/6) di kantornya.
Untuk memudahkan pendataan, Tim Monev bekerjasama dengan seluruh pelatih cabor yang mengumpulkan laporan latihan atlet per pekan. Lalu dikumpulkan ke Tim Monev setiap sebulan sekali.
Langkah ini akan terus dilakukan sampai pandemi COVID-19 berakhir.
"Kenapa harus terus latihan? Karena jika latihan baru dilakukan lagi saat normal nanti. Kita (Kaltim) pasti ketinggalan kereta," tegasnya.
Selain itu, Tim Monev juga tidak ingin mengalami kealpaan data. Karena itu akan berpengaruh pada program latihan jangka panjang untuk persiapan PON. Sebagai informasi, cabor yang akan bertanding di PON Papua dari Kaltim saat ini memiliki kemajuan yang berbeda. Ada yang kini berada di fase persiapan khusus, ada pula yang di fase persiapan umum. (gol/ava)