"Dari data yang dihimpun Satuan Tugas (Satgas) Banjir Balai Wilayah Sungai, aliran SKM di Jalan Dr Soetomo meluap ke jalan hingga permukiman, tapi di bagian muara setelah Jembatan Baru ketinggian air SKM berbeda hingga dua meter. Jadi air di muara rendah, kemudian beberapa kali mengalami pasang tinggi di TMA 2,2 meter," jelasnya.
SKM kini mengalami sedimentasi sangat tinggi. Pemerintah Provinsi Kaltim sempat melakukan pengerukan sedimen di Kawasan depan Gang Nibung, dengan melibatkan TNI. Namun hasilnya tidak begitu berarti, lantaran relokasi dan normalisasi di permukiman Pasar Segiri masih belum tersentuh.
Ia menerangkan, ke depannya pemerintah harus konsentrasi melakukan normalisasi dan pemasangan tanggul atau turap di sepanjang permukiman bantaran SKM segmen Jalan Ruhui Rahayu sampai dengan belakang Pasar Segiri.
"Jadi nampak sekali, ibaratnya air itu nyangkut atau tersumbat. Sehingga meluber kemana-mana. Itupun sangat nampak SKM mengalami penyempitan. Bisa dilihat dari Google Maps," ucapnya.
Dari pendataan, rumah warga yang harus direlokasi di sepanjang segmen tersebut, ada sekitar 3.000 rumah. Namun langkah pertama menyelesaikan permasalahan ini, pemerintah terlebih dahulu fokus merelokasi di kawasan Pasar Segiri.
Pemerintah sejauh ini belum maksimal menangani bottle neck aliran air di Pasar Segiri karena kendala sosial. Di segmen tersebut, lanjut Eko, ada 600 KK yang perlu direlokasi. Bila kawasan tersebut telah dilakukan relokasi dan normalisasi, maka akan mengurangi banjir di Kota Tepian hingga diangka 40-50 persen.
"Kuncinya sungai karang mumus harus di normalisasi ditambah harus diberi tanggul. Kalau di tanggul limpahan sungai karang mumus akan aman. Air dengan mudah mengalir tanpa ada gangguan," lanjutnya.
Eko menambahkan bahwa penanggulan seluruh badan SKM adalah solusi dari banjir tahunan. Jika sungai telah ditanggul, dia memastikan, tidak ada lagi banjir yang disebabkan luapan Karang Mumus. Yang tersisa hanya banjir lokal karena air hujan.
Parameter banjir ada empat kategori. Yaitu, tinggi genangan, durasi genangan, luas genangan dan keberulangan genangan. Masing-masing kategori memiliki fluktuasi kejadian, dengan masing-masing besaran dampaknya.
Permasalahan belum diberlakukannya relokasi di pemukiman Pasar Segiri, menyebabkan banjir di Samarinda kini dalam dua kategori luasan dan keberulangan genangan.
"Kalau permasalahan ini tidak segera diselesaikan, banjir akan terus berulang. Jadi pengaruhnya sangat besar sekali bila kawasan pasar segiri segera dinormalisasi," tandasnya. (m5/eny/dah)