Imbauan Pemerintah ‘Dicuekin’, Pedagang Takjil Ramai, Pembeli Lupa Masker

Rabu 29-04-2020,13:01 WIB
Reporter : Bayu
Editor : Bayu

Suasana ramai pembeli setiap sorenya saat berburu takjil di pasar dadakan Jalan Diponegoro, Kecamatan Sangatta, Kutim. (Fitri/DiswayKaltim) ============= Sangatta, Diswaykaltim.com – Pandemik COVID-19 memang membuat masyarakat khawatir. Namun saat bulan Ramadan, masih banyak saja yang berburu takjil untuk menu berbuka puasa. Seperti di Kecamatan Sangatta, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Kalimantan Timur (Kaltim). Usaha menjual takjil masih ramai terlihat di pinggir jalan. Bahkan aktifitas itu akhinya menyedot ratusan masyarakat untuk datang dan berkumpul setiap sore. Padahal seperti kita ketahui. Pemerintah sudah melarang adanya aktifitas yang dapat mengumpulkan banyak massa. Serta meminta para pedagang untuk menjual barang dagangannya melalui daring atau online. Untuk mencegah penyebaran wabah COVID-19. Lokasi yang kerap menjadi wadah belanja takjil ialah di pasar dadakan Jalan Diponegoro dan Teluk Lingga. Mirisnya lagi, terlihat banyak pembeli yang datang tidak mengenakan masker. Ketika ditanya, masyarakat hanya beralasan sedang dicuci. Bahkan adapula yang menjawab jangan takut dengan penyakit. Sehingga hal itu membuat mereka lupa akan pentingnya kesehatan. "Lagi dicuci maskernya, jadi saya tidak pakai. Yang penting saya jaga jarak, cuci tangan," ucap salah satu pembeli yang enggan disebutkan namanya kepada Disway Kaltim. Sementara itu, Hasniah (60) pedagang takjil di Jalan Diponegoro mengaku tetap berjualan meski ada imbauan agar berjualan online. Hanya saja ungkapnya, ia kesulitan menggunakan metode digital marketing tersebut. Apalagi sebelum adanya pandemik COVID-19 ini. Ia dan suaminya sudah lama berjualan setiap hari. "Sebelum puasa biasanya setiap pagi saya jualan nasi kuning. Kemudian saat Ramadan, saya jualan takjil dan es,” katanya. “Saya sudah lama berdagang makanan. Ketika diminta untuk jualan online saya bingung. Jadi saya memilih untuk tetap berjualan seperti biasa saja. Tapi selama ada corona ini, saya selalu menggunakan masker dan sarung tangan karet saat melayani pembeli," tutur Hasniah. Untuk diketahui, Bupati Kutim Ismunandar sudah mengeluarkan surat imbauan agar para pedagang berjualan dirumah masing-masing, tidak berjualan diatas trotoar atau fasilitas umum serta memperhatikan protokol kesehatan COVID-19 dengan memanfaatkan digital marketing. Namun faktanya dilapangan masih banyak pedagang dan pembeli yang tidak mengindahkan imbauan tersebut. (Fs/Byu)

Tags :
Kategori :

Terkait