Anak-Anaknya Tak Ada yang Rawat, Perempuan Ini “Terpaksa” Diisolasi di Rumah

Rabu 22-04-2020,09:08 WIB
Reporter : bayong
Editor : bayong

Ilustrasi seorang ibu yang tengah menggendong anak-anaknya. (Istimewa) Penajam, Diswaykaltim.com – Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pemkab PPU memberikan perhatian khusus terhadap pasien COVID-19 yang berkode PPU-13. Hal itu diutarakan Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) PPU Arnold Wayong, Selasa (21/4/2020). “Karena dipertimbangkan untuk karantina mandiri. Sebab tidak ada yang mengurus anaknya,” kata Arnold. Warga Kelurahan Nipah-Nipah tersebut merupakan wanita berusia 28 tahun. Dia merupakan istri dari pasien PPU-1 yang telah terkonfirmasi positif corona, yang termasuk klaster Gowa. Pasien PPU-13 tidak dikarantina di RSUD Putri Aji Botung. Namun secara khusus dirawat di rumah. Karena dia memiliki tiga orang anak. “Ketiganya belum masuk masa sekolah,” ujarnya. Pihaknya belum bisa meminta secara khusus keluarga yang bersangkutan untuk merawat anak-anak tersebut. Pasalnya, Pemkab mengantisipasi kemunculan stigma terhadap pasien COVID-19 yang kerap dijauhi orang-orang terdekatnya. “Walaupun keluarga. Terkadang menjauh. Karena takut terjangkit. Itu juga yang jadi pertimbangan,” sebut Arnold. Ia mengakui pertimbangan ini merupakan pilihan yang sulit. Di satu sisi, tidak ada yang mengurus anak-anak pasien. Di lain sisi, transmisi lokal dapat lebih luas. Sementara jika pasien PPU-13 bersama tiga orang anaknya dikarantina di rumah sakit, justru membuka peluang anak-anak tersebut terjangkit COVID-19. “Karena di sana dia pasti ada di ruang isolasi. Potensi juga. Jadi dilematis memang,” ucapnya. Meski begitu, Pemkab PPU tetap mempertimbangkan untuk mengarantina pasien tersebut di rumah sakit. Hanya saja, pihaknya masih menunggu hasil tes tiga orang anak pasien itu. “Misalnya ada pihak keluarganya sudah bersedia untuk merawat dan telah keluar hasil tes bahwa anaknya negatif, paling tidak seperti itu, baru bisa ibunya diisolasi di rumah sakit,” jelasnya. Arnold menjamin protokol penjagaan anak-anak pasien tersebut. Agar tidak terjangkit virus corona. Pasien PPU-13 diedukasi terkait cara melakukan perawatan yang aman terhadap anak-anaknya. Selain itu, setiap hari perawat datang ke rumah pasien untuk mengontrolnya. Sejauh ini, ketiga anak pasien PPU-13 dalam keadaan baik. Demi memastikan kesehatan mereka, Diskes PPU akan melakukan pemeriksaan secara berkala. Apabila ditemukan gejala medis terhadap seluruh atau salah satu anak perempuan tersebut, status anak akan masuk kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Jika mereka tak menunjukkan gejala, maka status sementara hanya Orang Tanpa Gejala (OTG). Arnold mengungkapkan, warga di Kelurahan Nipah-Nipah tidak menolak keberadaan pasien tersebut. Berdasarkan laporan yang diterima Diskes PPU, warga sudah memahami bahwa yang bersangkutan statusnya positif corona. “(Apalagi) pihak rumah sakit juga telah memberikan bantuan untuk mereka,” pungkasnya. (rsy/qn)

Tags :
Kategori :

Terkait