Asli Nuriyadin. (dok) Samarinda, DiswayKaltim.com - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Samarinda memperpanjang pelaksanaan proses belajar di rumah pada masa darurat COVID-19 hingga 4 Juni. Perpanjangan ini sudah yang ketiga kali. Sejak ditetapkan Maret lalu. Hal tersebut didasari surat edaran Dinas Pendidikan nomor 420/5330/100.01 yang dibuat 20 April lalu. Surat itu ditujukan kepada PAUD/TK, SD/sederajat, SMP/sederajat dan SKB/PKBM/LKP di Samarinda. Kepala Disdikbud Samarinda Asli Nuryadin membenarkan hal tersebut. "Itu perpanjangan kita yang ketiga. Artinya kalau berdasarkan gugus tugas COVID-19 itu sampai tanggal 29 April, tapi kan karena Ramadan dan juga lain hal lain sehingga disambungkan saja hingga tanggal 4 Juni itu," ungkap Asli di Samarinda, Kaltim, Selasa (21/4/2020). Ia menyampaikan perpindahan dari sekolah ke rumah karena mengikuti protokol social dan physical distancing. Ia juga ingin pengajar, orang tua dan pelajar tetap menjaga kebersihan diri. "Jangan sampai anak-anak kita berkeluyuran, pendidikan keluarga itu penting, toh dampak positifnya pasti ada," terangnya. Asli juga menambahkan dirinya bangga karena ujian sekolah menggunakan daring berhasil terpenuhi. Pencapaiannya 60 hingga 70 persen. "Sisanya masih menggunakan manual, tapi konsep physical distancing tetap dilakukan," tambahnya. Memang katanya ada beberapa anak dan sekolah yang tidak bisa mengikuti ujian daring karena tidak ada jaringan. Namun Asli tidak memaksakan hal tersebut. "Kedepan memang harus dibiasakan hal itu," lanjutnya. Terkait kendala, Asli mengaku tentu ada. Yakni jaringan yang di beberapa titik yang cukup sulit. Namun ia menyikapi itu dan memakluminya. "Yah karena Covid-19 ini, semua lini pasti terganggu, kita sikapi semua itu dengan bijak," pungkas Asli. Sementara itu anggota komisi IV DPRD Samarinda Ahmad Sofyan mengapresiasi Langkah dinas pendidikan tersebut. Memang katanya pemerintah harus memeberikan jaminan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakatnya. Termasuk pula persoalan Pendidikan. “Saya cukup mengapresiasi upaya Pemkot Samarinda yang memperpanjang masa pembelajaran itu demi mencegah penyebaran COVID-19 ini,” ujar Ahmad. Tapi politisi Golkar ini juga mengingatkan. Agar kebutuhan psikologi anak didik juga diperhatikan. Pasalnya, ada pula anak didik yang mengeluh mendapat banyak tugas sekolah. Namun dengan physical distancing dianggap menyulitkan anak didik untuk berkonsulitasi langsung dengan guru. “Kedepan mungkin nanti harus ada perhatian juga untuk kebutuhan psikologi anak didik kita agar mereka tidak stress belajar dari rumah,” pungkasnya. (m4/boy)
Masa Belajar di Rumah Diperpanjang Hingga 4 Juni
Selasa 21-04-2020,23:48 WIB
Editor : bayong
Kategori :