IHSG Menguat di Awal, Terkoreksi Tengah Pekan

Selasa 21-04-2020,11:50 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Balikpapan, Diswaykaltim.com - Data dunia yang keluar menunjukkan perlambatan ekonomi dan dampak negatif COVID-19. Data Departemen Tenaga Kerja menunjukan klaim pengangguran mingguan AS berturut turut 5,245 juta, dimana periode sebelumnya 6 juta, 6,6 juta dan 3,3 juta. Sehingga jumlah orang yang kehilangan pekerjaan menjadi 22 juta orang selama pandemi COVID-19. Penjualan retail sepanjang Maret turun 8,7%, menurut laporan dari Departemen Perdagangan Amerika. Penurunan ini adalah penurunan satu bulan terbesar sejak data dirilis tahun 1992. S&P Global Economics juga menurunkan prospek ekonomi AS pada 2020 menjadi kontraksi sebesar - 5,3% pada 2020. Ini jauh lebih buruk dari prakiraan penurunan sebelumnya sebesar - 1,3%. GDP Tiongkok pada periode kuartal I 2020 mengalami penurunan - 6,8 persen. Data negatif adalah pelemahan kuartalan pertama kalinya sejak 1992. Konsensus analis memperkirakan GPD Tiongkok hanya turun sebesar 6,5 persen. Buruknya data ekonomi yang mungkin masih akan berlanjut dalam beberapa pekan ke depan akan menjadi katalis negatif pasar keuangan dunia. Pernyataan Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva yang memperingatkan dunia yang akan menghadapi krisis ekonomi yang paling mengerikan setelah Great Depression. IMF memprediksi tahun 2020 pertumbuhan ekonomi akan turun -3% dari prediksi sebelumnya di Januari 2020 yang masih tumbuh 3.3%. Prediksi ini kami anggap menimbulkan kekhawatiran sesudah virus COVID-19 dunia menghadapi resesi global. Pasar saham mayoritas menguat seiring ekspektasi pandemi corona baru atau COVID-19 sudah menuju titik puncak. Timbul harapan di Eropa akan kembali pada kehidupan normal setelah berbagai negara mulai merencanakan mencabut pembatasan sosial pada kehidupan publik dan bisnis. Lockdown telah telah melumpuhkan ekonomi dan bisnis selama pandemi COVID-19. Beberapa negara merencanakan pelonggaran lockdown, seperti Spanyol mulai mengizinkan beberapa area konstruksi dan manufaktur dibuka kembali. Italia akan membuka beberapa bisnis seperti pembukaan kembali toko buku dan alat tulis serta toko pakaian anak-anak. Denmark akan membuka kembali sekolah dasar dan taman kanak-kanak. Jerman sedang mempertimbangkan bagaimana menerapkan pemulihan secara bertahap. Jerman akan membuka kembali toko-toko pada 20 April dan sekolah pada 4 Mei. Pertemuan massal masih dilarang sampai 31 Agustus. Tetapi Inggris dan Prancis maasih berupaya memperluas langkah-langkah penguncian - lockdown hingga awal Mei. Puncak COVID-19 dan harapan kembali normalnya perekonomian dunia telah mendorong pasar saham mengalami kenaikan pekan ini. Hal ini masih akan menjadi sentimen positif pada pekan depan. Musim laporan keuangan dimulai dengan perkiraan sebagian besar akan mengalami penurunan. Sebagian analis memperkirakan pertumbuhan laba S&P 500 akan turun 10,2% pada kuartal pertama dihitung dari year-on-year. Ada analis yang memproyeksikan laba perusahaan global akan turun ke level terendah hingga turun 70 persen pada 2020. Bank-bank besar Amerika yang mulai melaporkan mengalami penurunan laba 40% karena harus membuat pencadangan miliaran dolar untuk menutupi kerugian pada kredit, kartu kredit dan hipotek. Data yang turun mengonfirmasi dampak buruk dari pandemi COVID-19 ke perekonomian dan perusahaan. Amerika Serikat yang merencanakan penundaan pendanaan untuk Organisasi Kesehatan Dunia – WHO. Presiden Donald Trump mengatakan Amerika meninjau respons lembaga tersebut terhadap pandemi COVID-19. WHO dianggap membuat kesalahan yang “menyebabkan begitu banyak kematian” karena virus Covid 19 menyebar di seluruh dunia. Langkah ini dianggap negatif di tengah upaya seluruh negara bersatu menghadapi pandemi COVID-19. Kenaikan pasar saham tidak lepas dari harapan pasar akan di temukannya obat COVID-19. Gilead Sciences melakukan uji coba remdesivir obat eksperimental pada pasien COVID-19 yang kondisinya parah. Rumah sakit Chicago yang merawat pasien COVID-19 dengan remdesivir mengalami pulih dengan cepat dari gejala yang parah. Gilead Sciences sendiri mengingatkan bahwa laporan anekdotal belum cukup untuk menentukan apakah obat itu akan menjadi pengobatan yang efektif untuk COVID-19. Harapan penemuan obat COVID-19 menjadi sentimen positif pasar saham. Kami perkirakan awal pekan IHSG masih berpeluang menguat, tetapi mungkin mengalami koreksi pada perdangan tengah dan akhir pekan. IHSG bergerak dengan support 4.463 sampai 4.317 dan resistance di level 4.747 sampai 4.975. Kembali akumulasi beli ketika IHSG dan sejumlah saham unggulan melemah. (*/Direktur Anugerah Mega Investama)

Tags :
Kategori :

Terkait