Antisipasi Kecolongan PDP dan ODP “Ilegal” Masuk Kukar, Ria Handayani : Harus Segera Buat Posko Penjagaan di P

Rabu 15-04-2020,11:27 WIB
Reporter : Bayu
Editor : Bayu

Anggota DPRD Kukar, Ria Handayani. (Doc) =============== Kukar, Diswaykaltim.com – Tercatat sudah ada dua Pasien Dalam Pengawasan (PDP) pandemik COVID-19 di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yang meninggal dunia pada bulan April 2020 ini. Meskipun hingga sekarang, belum diketahui hasil laboratorium pemeriksaan swab-nya. Apakah positif atau negatif. Dua PDP yang meninggal ini, menurut informasi memiliki riwayat baru tiba dari luar daerah. Bahkan, seorang pasien wanita yang dikabarkan meninggal dunia, Selasa (14/4/2020) kemarin sore di Ruang Isolasi RSUD AM Parikesit. Merupakan warga pendatang asal Jawa Timur (Jatim) yang mengontrak di Kecamatan Loa Kulu. Melihat situasi tersebut, Anggota DPRD Kukar Ria Handayani langsung angkat bicara. Ia menilai Pemerintah Daerah (Pemda) Kukar telah kecolongan. Buktinya ada PDP “ilegal” yang masuk ke Kukar. “Ini namanya lambat karena nggak ada pendataan. Masa ada PDP dari luar bisa masuk ke Kukar. Bahkan pasien itu baru masuk isolasi tanggal 8 April dan meninggal kemarin (Selasa,Red),” ucap Ria kepada Disway Kaltim, Rabu (15/4/2020) pagi. Untuk itu pintanya, Pemda Kukar, melalui Tim Gugus Tugas Percepatan Pencegahan COVID-19 untuk segera membentuk tim posko penjagaan di setiap pintu masuk wilayah Kukar. “Harus segera buat posko penjagaan di perbatasan. Sehingga bisa mendata orang yang keluar masuk Kukar,” tegas Ketua Fraksi Gerindra ini. Padahal singgungnya, Pemda Kukar telah gembar-gembor menganggarkan Rp 129 miliar untuk menangani permasalahan COVID-19 ini. “Buktinya sudah ada dana karantina serta penjagaan di bandara dan pelabuhan Samarinda serta Balikpapan tetap aja bisa masuk Kukar. Parahnya lagi, pas sudah parah baru ketahuan pasien itu sakit,” terang Ria. Sehingga sarannya, untuk memperkecil penyebaran wabah ini. Termasuk mengantisipasi masuknya ODP dan PDP dari luar segera dibangun posko penjagaan dipintu masuk Kukar. “Saya sudah tiga kali menyebutkan saran ini. Tapi tidak di dengar. Kata sejumlah orang besar disini (Kukar,Red) itu tidak perlu. Padahal kalau dilakukan sejak awal, tentunya akan mencegah masuknya ODP dan PDP dari luar. Biar tidak kecolongan,” beber sepupu mantan Bupati Kukar, Rita Widyasari ini. Apalagi ketika ada posko penjagaan di pintu masuk. Bukan hanya Kukar yang aman, tapi Kutai Barat (Kubar) dan Mahakam Ulu (Mahulu). “Untuk menuju Kubar dan Mahulu kan lewat Kukar dulu,” tutur Anggota Komisi II ini, lagi. Yang pasti tambahnya, DPRD Kukar dalam hal ini siap mengawal dan bekerjasama dengan Pemda Kukar untuk bersama-sama melawan COVID-19. Bahkan Ria berharap, wabah ini akan hilang sebelum bulan Ramadhan. “Bukan hanya pemerintah dan DPRD, tapi semua masyarakat agar bisa bekerjasama dalam mengatasi masalah ini,” harapnya. “Caranya dengan keterbukaan dan sadar diri bagi masyarakat yang ODP, OTG hingga PDP. Segera mengisolasi mandiri, atau lebih bagus lagi segera periksa dari awal ke rumah sakit rujukan COVID-19. Terlebih yang baru datang dari luar daerah,” pungkasnya. (fii/byu)

Tags :
Kategori :

Terkait