Pemeriksaan di Pintu Masuk Bontang Mulai Berlaku

Kamis 09-04-2020,09:04 WIB
Reporter : bayong
Editor : bayong

Petugas gabungan memeriksa tiap kendaraan dari luar wilayah yang hendak masuk ke Bontang. Para penumpang ditanya dan wajib isolasi mandiri setiba di rumah. (Ikhwal/Disway Kaltim) Bontang, DiswayKaltim.com - Pergerakan lalu lintas di pintu masuk Kota Bontang mulai dibatasi secara perdana, Rabu (8/4/2020). Pengendara yang melintas diperiksa satu per satu. Protokol kesehatan diterapkan. Mulai dari pemeriksaan suhu tubuh, gejala klinis hingga riwayat perjalanan. Puluhan petugas gabungan dari TNI/Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Perhubungan (Dishub), dan tim medis mengecek kondisi para penumpang sejak pagi. Alhasil, hingga petang jumlah kendaraan yang diperiksa sebanyak 76 kendaraan roda empat. Mereka berasal dari sejumlah wilayah terjangkit dan masuk kategori orang dalam status monitoring. Kepala Dishub Bontang Kamilan mengatakan, para penumpang diwajibkan untuk diperiksa sesuai protokol kesehatan. Sejauh ini belum ada orang yang memiliki gejala klinis COVID-19 seperti batuk, demam, dan sesak nafas. Kendati demikian, mereka diwajibkan mengisolasi mandiri selama 14 hari di rumah. Selain itu diwajibkan melapor ke petugas Gugus Percepatan COVID-19 melalui call centre. “Kita periksa suhu tubuh. Kita tanyakan juga asalnya dari mana. Apakah ada kontak dengan orang positif corona dan kita mintai juga identitasnya,” ujar Kamilan kepada wartawan di sela-sela pemeriksaan di Pos Tugu Selamat Datang. Penyiagaan petugas di pos pintu masuk dilakukan selama 16 jam. Mulai pukul 08.00 Wita hingga pukul 00.00 Wita. Rencananya, penyiagaan petugas di pos pemeriksaan akan dilakukan selama sebulan penuh. “Tergantung. Kalau kondisi lebih buruk, akan panjang lagi,” pungkasnya. Koordinator tim medis dari Dinas Kesehatan (Diskes) Bontang Fery Handayani menambahkan, hingga sore pihaknya telah mendata riwayat perjalanan para pelintas. Mereka berasal dari Kutai Timur, Balikpapan, Samarinda, Malang, Jojgyakara, hingga Jakarta. “Kita ambil datanya. Kemudian disuruh melapor dan wajib isolasi mandiri selama 14 hari,” ujar Fery. Petugas medis yang berjaga bergantian. Ada dua shift petugas yang disiagakan. Mereka melakukan pergantian pukul 19.00 Wita. Rahman, salah satu pengemudi mobil mengaku berasal dari Kutai Timur. Ia hanya mengantar penumpang untuk menemui keluarganya di Bontang. “Tidak singgah lama,” singkatnya. Ia mengaku tak keberatan dengan pemeriksaan yang dilakukan petugas. Menurutnya, hal tersebut wajar dilakukan sebagai upaya antisipasi penyebaran COVID-19 di Bontang. “Kan mencegah juga,” pungkasnya. (Wal/qn)

Tags :
Kategori :

Terkait