Kapal yang berlabuh di Pelabuhan Samarinda Jalan Yos Sudarso bukan mengangkut penumpang, melainkan logistik. (Michael/Disway Kaltim) Samarinda, DiswayKaltim.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda berencana membatasi akses keluar masuk melalui jalur laut. Aturan itu dibuat untuk menekan penyebaran COVID-19. Tapi kepastian pemberlakuannya sampai saat ini belum diketahui. Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Samarinda Dwi Yanto mengaku sudah berkoordinasi dengan Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang terkait aturan tersebut. Ia pun menjelaskan kalau kapal yang datang ke Kota Tepian hanya dari Pare-Pare, Sulawesi Selatan. “Kalau itu memang perlu pembatasan. Atau tidak boleh ada penumpangnya, yah seyogyanya dari pihak pemerintah daerah. Wali kota atau gubernur yang mengimbau kepada operator untuk tidak mengangkut penumpang dulu,” katanya kepada Disway Kaltim, Selasa (31/3). Dijelaskannya, kapal yang masuk di Samarinda bukanlah pengangkut penumpang. Malah sebenarnya muatan paling banyak dibawa adalah logistik. Seperti beras, sayuran, gula, dan telur. “Kalau kapalnya di setop nanti menjadi masalah bagi logistik di Samarinda sendiri. Makanya hanya mengatakan penumpangnya saja,” terangnya. Lalu, bagaimana kapal ini bisa beroperasi dan menjamin tidak membawa COVID-19? Pantau terus di Disway Kaltim. (mic/boy)
Jangan Salah Paham, Tak Ada Kapal Penumpang dari Pare-Pare, Adanya Logistik
Selasa 31-03-2020,19:52 WIB
Editor : bayong
Kategori :