Balikpapan Barat Masih Mendominasi Kasus Narkoba di Balikpapan

Jumat 27-03-2020,15:42 WIB
Reporter : Bayu
Editor : Bayu

Para pelaku narkoba yang berhasil diamankan aparat kepolisian di Balikpapan. (Andri/DiswayKaltim)

=========

Balikpapan, Diswaykaltim.com - Kasus narkoba di Kota Balikpapan tak pernah sepi. Setiap minggunya aparat kepolisian selalu saja mengamankan pelaku kejahatan barang haram ini. Terbaru, Satresnarkoba Polresta Balikpapan berhasil mengamankan 20 orang pengedar dan pengguna narkoba.

Menilik wilayah yang masih mendominasi angka kriminal kasus narkoba ini adalah Balikpapan Barat. Seperti diketahui sebelumnya jika di wilayah Balikpapan Barat ini terdapat sebuah kawasan yang disebut-sebut sebagai "Texas" nya Balikpapan, yakni Kampung Narkoba di Gunung Bugis.

Sejumlah aktifitas barang haram yang bernilai tinggi ini, sebagian warganya memilih berprofesi sebagai pengedar. Bahkan anak-anak baru gede pun tak sungkan menjadi pengantar pembeli narkoba jenis sabu.

Jack (Bukan nama sebenarnya) warga Gunung Bugis mengatakan, adanya peredaran narkoba diwilayahnya ini sudah ada sejak ia belum lahir. Hal ini karena faktor lingkungan wilayah ini yang hampir 70 persennya merupakan pendatang dan kebanyakan mantan pelaku tindak kejahatan.

"Saya belum lahir juga sudah ada transaksi sabu disini mas," ujarnya kepada Diswaykaltim.

Beberapa kasus telah terungkap selama tahun 2020 ini, satu yang menghebohkan ialah saat seorang nenek Ati (50) beserta dua orang cucunya menjadi jaringan bandar diwilayah ini.

Dengan menggunakan sandi Doyok (Ada polisi) dan Asman (Polisi pergi), Atik yang sudah enam tahun menjalani profesi ini akhirnya diciduk personil dari Polda Kaltim pada Sabtu (4/1/2020) silam.

"Disini ada aja orang tua atau anak-anak yang menjadi perantara jual-beli narkoba. Macam dulu itu kan warga didepan yang nenek itu juga," tambah Jack.

Menggiurkannya bisnin barang haram ini disinyalir menjadi cara pintas warga mau menjadi pelaku jual beli sabu di wilayah ini.

"Lumayan mas, upahnya bisa Rp 100 ribu sampe Rp 150 ribu sekali transaksi itu," tegasnya.

Sejauh ini Balikpapan Barat memang masih mendominasi angka kasus kejahatan narkoba. Namun bukan berarti wilayah lain tidak menonjol juga.

Dikonfirmasi, Kasat Reskoba Polresta Balikpapan Kompol Pambudi mengatakan, jika wilayah Gunung Bugis merupakan salah satu faktornya. Meski wilayah lain di Balikpapan Barat juga menjadi lokasi transaksi atau persembunyian bandar.

"Memang masih Balikpapan Barat sejauh ini. Tapi kan belakangan sejumlah wilayah lain juga berhasil kita tangkap pelakunya. Jadi saya rasa masih sama semua, cuma memang Barat yang menonjol," ujarnya.

Disinggung faktor apa yang membuat Balikpapan Barat masih menjadi primadona peredaran barang haram ini, Pambudi menyatakan jika faktor lingkungan dan ekonomi yang melatarbelakangi itu.

"Ya kita enggak bisa pungkiri keadaan ekonomi sejauh ini. Kan memang untungnya besar ya. Juga ya lingkungan disana yang begitu," jelasnya.

Untuk menumpas habis para pengedar dan pengguna memang tak bisa instan dilakukan jajaran kepolisian. Namun langkah-langkah untuk mematikan peredaran narkoba ini terus dan akan selalu dilakukan kepolisian.

"Saya sudah instruksikan jajaran saya jika ada pelaku kejahatan khususnya narkoba, silahkan beri tindakan terukur dan terarah. Apa lagi mereka melawan dan membahayakan warga dan petugas," tegas Kapolresta Balikpapan, Kombes Pol Turmudi.

Terbukti saat ini sudah ada puluhan pelaku kejahatan narkoba berhasil diamankan oleh Polresta Balikpapan selama kurun waktu Januari-Maret 2020 ini.

"Dalam mengamankan pelaku ini, kita bisa lihat posisi positifnya, kita mampu menyelamatkan jutaan warga Balikpapan dalam peredaran narkoba jenis sabu ini," tutup Kapolresta Balikpapan.

Kini pihaknya akan terus memburu para pengedar dan pengguna barang haram ini di wilayah hukumnya. Dan timah panas pun siap diarahkan kemereka yang mencoba-coba melawan aparat atau membahayakan warga. (Bom/byu)

Tags :
Kategori :

Terkait