Kebakaran lahan dan hutan yang pernah terjadi di Kabupaten Berau. (zuhrie)
Tanjung Redeb, DiswayKaltim.com - Meski musim kemarau di Kabupaten Berau diprediksi akan terjadi pada Agustus mendatang, namun saat ini sejumlah titik panas di Berau, telah terpantau citra satelit milik Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Tercatat pada Rabu (24/7/2019) pagi, terdapat dua titik panas yang terpantau di dua kecamatan, yakni Tanjung Redeb dan Sambaliung.
Kepala BMKG Berau Tekad Sumadi mengatakan, dua titik panas atau hotspot tersebut terdeteksi satelit milik BMKG dengan tingkat kepercayaan 32–46 persen. Artinya, titik panas tersebut masih sangat kecil kemungkinan dapat menimbulkan kebakaran lahan.
“Jadi memang tingkat kepercayaanya sangat kecil, sehingga dapat di pastikan titik tersebut tidak berisiko besar untuk menimbulkan kebakaran lahan. Namun jika tingkat kepercayaanya melebihi angka 50 persen baru kita wajib waspada,’’ jelasnya.
Sementara itu, meski di sejumlah kecamatan telah terjadi kebakaran lahan, Tekad menyebut hal tersebut tidak terbaca oleh citra satelit lantaran titik panas yang dihasilkan berada di bawah 1 pesen, sehingga tidak terbaca oleh citra satelit.
Untuk wilayah Kabupaten Berau sendiri, penurunan jumlah curah hujan diprediksi akan terjadi pada Agustus hingga September mendatang. Saat curah hujan mengalami penurunan, maka dapat dipastikan wilayah Berau akan mengalami kekeringan dan potensi terjadinya kebakaran lahan cukup tinggi.
“Saat memasuki bulan kering itu patut waspada karena banyak aktivitas pembukaan lahan, kami imbau agar saat pembukaan lahan pertanian atau perkebunan untuk menghindari aktivitas pembakaran lahan agar tidak meluas dan menyebabkan bencana kabut asap yang dapat menggangu aktivitas masyarakat lainnya,” tutupnya.(*/rie/app)