PASER, NOMORSATUKALTIM - Progres perbaikan ruas jalan Batu Aji-Kuaro di Kecamatan Batu Sopang, telah mencapai 71,65 persen.
Hal ini disampaikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.2 Ruas Kuaro - Batu Aji Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur, Muhammad Idris Djafar.
Progres pengerjaan perbaikan ruas jalan nasional tersebut disebut tercatat hingga awal November 2025.
"Progres rehabilitasi sudah mencapai 71,65 persen. Kami tetap menjaga ritme pekerjaan agar bisa selesai tepat waktu, bahkan jika memungkinkan lebih cepat dari target," kata Idris, Kamis 6 November 2025.
Perbaikan jalan meliputi dua segmen utama, yakni rehabilitasi mayor jalan sepanjang 900 meter, berupa overlay pengaspalan AC-WC PG-70.
Kemudian, rehabilitasi mayor sepanjang 1.675 meter, mencakup overlay pengaspalan AC-BC dan AC-WC PG-70, serta perbaikan drainase sepanjang 1.400 meter.
"Pekerjaan juga mencakup oerbaikan pondasi LPA Klas A untuk memperkuat dasar jalan, Campuran Aspal Panas (CAP) untuk meratakan permukaan, pembuatan trotoar baru dan pembangunan serta normalisasi drainase di sisi kanan arah Kuaro yang mengalami kerusakan berat," ujarnya.
Proyek perbaikan jalan ini memiliki masa pelaksanaan selama 170 hari kerja, terhitung sejak 15 Juli hingga 31 Desember 2025.
BBPJN Kaltim memastikan seluruh pekerjaan akan diselesaikan sesuai jadwal. Cuaca yang relatif mendukung dan ketersediaan material di sekitar lokasi menjadi faktor pendorong utama percepatan pekerjaan.
“Kami berharap masyarakat dapat bersabar sedikit lagi. Kalau tidak ada kendala besar, akhir Desember jalan sudah bisa dimanfaatkan sepenuhnya,” ujarnya.
Ruas jalan Kuaro-Batu Aji dianggap menjadi salah satu akses penghubung antara wilayah selatan Kaltim dengan kawasan industri dan pusat pemerintahan di Samarinda serta Penajam Paser Utara.
Dengan kondisi jalan yang semakin membaik, diharapkan mobilitas warga dan arus distribusi barang dapat berjalan lebih lancar.
Sektor perdagangan, pertanian, dan perkebunan yang menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat Paser juga diperkirakan akan terdorong.
“Jika jalan bagus, aktivitas masyarakat kembali lancar, ongkos transportasi bisa turun, dan hasil pertanian lebih mudah dikirim ke pasar. Dampaknya besar untuk ekonomi lokal,” jelasnya.