“Saat saya seusianya, saya lebih kecil. Dia lebih besar, lebih kuat, dan mungkin akan lebih hebat. Tapi semua tergantung pada satu hal, rasa lapar untuk sukses. Itu yang paling sulit dipertahankan,” ungkap Ronaldo.
BACA JUGA:Bulutangkis Kaltim Tidak Punya 'Bapak Asuh', Mudyat Perlu Afirmasi PBSI Pusat
Mantan rekan setimnya di Manchester United, Danny Simpson, bahkan menilai ambisi Ronaldo itu sangat mungkin terwujud.
“Selama dia mencetak gol dan tetap bugar, saya tidak akan terkejut jika Ronaldo bermain hingga usia pertengahan 40-an,” ujar Simpson.
“Saya tahu dia mengincar 1.000 gol dan ingin bermain bersama putranya. Itu ambisi yang hanya bisa dimiliki oleh pemain seperti Ronaldo,” sambungnya.
Bagi sosok yang telah memenangkan lima trofi Liga Champions, berbagai gelar domestik di tiga negara besar Eropa, serta gelar Euro dan Nations League bersama Portugal, Ronaldo kini bermain bukan semata untuk trofi, tetapi untuk mewariskan semangat dan etos kerja kepada generasi berikutnya.
“Saya menginginkannya, tentu saja,” kata Ronaldo.
Cristiano Ronaldo adalah bukti nyata bahwa determinasi, disiplin, dan mimpi besar bisa mengalahkan usia.
Saat sebagian besar pemain seusianya telah pensiun, ia justru terus menulis bab baru dalam perjalanan legendarisnya, bab yang mungkin akan berlanjut hingga ia benar-benar bisa bermain satu lapangan bersama putranya.
Dengan semangat tanpa henti, Ronaldo tidak hanya mencetak gol, tetapi juga menginspirasi dunia bahwa kehebatan sejati lahir dari kerja keras, konsistensi, dan cinta terhadap permainan.