Baginya, meskipun Pemkot Balikpapan sudah berupaya melakukan perekrutan melalui berbagai jalur, kebutuhan tenaga kesehatan masih jauh lebih besar dibanding ketersediaan.
Di sisi lain, dia mengungkapkan, beban layanan juga semakin meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk dan kompleksitas masalah kesehatan di kota besar seperti Balikpapan.
BACA JUGA:96 Korban Selamat! Ini Rekam Jejak Operasi Basarnas Balikpapan Sepanjang 2025
"Kalau gedung bisa dibangun dalam waktu singkat, tapi menyiapkan tenaga kesehatan yang kompeten perlu waktu panjang. Ada proses pendidikan, pelatihan, sampai distribusi yang adil," tutur Alwiati.
Dengan kondisi seperti tersebut, Dinkes Balikpapan mendorong adanya intervensi dari pemerintah pusat.
BACA JUGA:Satlantas Polresta Balikpapan: ODOL Bukan Sekadar Pelanggaran, Tapi Pemicu Kecelakaan
Baik berupa kebijakan khusus distribusi tenaga kesehatan maupun penambahan formasi di daerah.
"Karena, tanpa dukungan SDM yang memadai, pelayanan kesehatan berisiko timpang meskipun infrastruktur terus bertambah," pungkasnya.