Pemprov Kaltim Optimisitis Swasembada Pangan 2026

Jumat 12-09-2025,15:07 WIB
Reporter : Ari Rachiem
Editor : Baharunsyah

"Dengan luasan ini, jika produktivitas ditingkatkan melalui program bio konfigurasi dan input rendah, hasil panen bisa melimpah. Maka mimpi kita untuk swasembada bukan hal yang mustahil lagi,” jelasnya.

Direktur Politani Samarinda,  Hamka, yang juga hadir menuturkan bahwa demplot di Bukit Biru menggunakan bio integrasi benih yang terhubung dengan sistem Leka. 

Hasilnya, produktivitas di dua kelompok tani meningkat signifikan.

"Sebelum ada sistem ini, rata-rata hanya 3,6 ton per hektare. Setelah ada demplot, produktivitas naik jadi 6,27 ton per hektare. Kenaikannya mencapai 74 persen,” ujarnya.

Menurut Hamka, hasil positif ini terlihat jelas di dua kelompok tani. 

Yakni Poktan Citarum dengan hasil 5,3 ton per hektare, dan Poktan Sukamaju yang berhasil mencapai 7,23 ton per hektare.

“Kami tidak hanya mendampingi budidaya padi, tetapi juga membantu manajemen usaha tani. Dengan begitu, petani bisa memperoleh pendapatan tambahan yang lebih stabil,” tambahnya.

BACA JUGA:BBPJN Kaltim Gandeng KPC, Rp5,9 Miliar Disiapkan untuk Bored Piled Jalan Longsor Sangatta–Simpang Perdau

Ia menegaskan bahwa riset dan pendampingan seperti ini akan terus dilakukan agar pertanian Kalimantan Timur semakin maju.

Dengan produktivitas yang meningkat, ketahanan pangan juga akan terjaga lebih baik di masa mendatang.

Kepala Perwakilan BI Kaltim, Budi Widihartanto yang juga hadir menyampaikan bahwa capaian ini sejalan dengan upaya menekan inflasi. Khususnya dari komoditas beras yang kerap menjadi penyumbang utama.

“Inflasi kita bulan Agustus berada di level 1,79 persen year on year, masih di bawah target nasional. Capaian ini harus kita pertahankan bersama,” ujarnya.

Menurut Budi, Kalimantan Timur pada 2024 berhasil memproduksi sekitar 249.642 ton padi dari lahan seluas 63.041 hektare. 

Produktivitasnya rata-rata 3,9 ton per hektare, masih di bawah rata-rata nasional 5,29 ton per hektare.

“Dengan inovasi pertanian berkelanjutan, kita optimistis bisa sejajar atau bahkan melampaui capaian nasional. Tantangannya memang kondisi geografis, tapi teknologi bisa menjadi solusi,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa BI telah menyalurkan berbagai bantuan alat dan mesin pertanian untuk mendukung produktivitas. 

Kategori :