Milu Bunuh Diri Bukan karena Masalah Cinta

Selasa 10-03-2020,11:16 WIB
Reporter : bayong
Editor : bayong

Petugas mengangkat jasad Milu pada Minggu (8/3/2020) pagi di kawasan Sengkotek, Samarinda Seberang, Samarinda. (ISTIMEWA) Kukar, DiswayKaltim.com – Jasad Milu Elda Wati (28), warga Jalan Long Pahangai, RT 006, Kelurahan Maluhu, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), yang ditemukan mengapung pada Minggu (8/3/2020) pagi telah dievakuasi petugas. Jasadnya pun telah diautopsi. Hasilnya, kematiannya murni karena bunuh diri. Hal itu diungkapkan Kapolsek Loa Kulu IPTU Aksaruddin Adam melalui Kanit Reskrim AIPTU Makmur Jaya, Senin (9/3/2020) siang. “Dari hasil autopsi kemarin (Minggu, red.) di RSUD AW Sjahranie Samarinda. Dokter forensik tidak menemukan tanda-tanda kekerasan. Korban murni meninggal karena tenggelam,” terang Makmur. Sehingga dipastikan wanita yang berstatus janda ini nekat mengakhiri nyawanya dengan terjun ke Sungai Mahakam pada Minggu pagi lalu di Perairan Loa Kulu. Tepatnya di samping Pelabuhan PT RKR, Desa Loa Kulu Kota. “Awalnya hanya diduga. Tapi ternyata benar korban terjun sendiri ke sungai usai ribut dengan suami sirinya,” tutur Makmur. Diberitakan sebelumnya, aksi nekat Milu diduga karena perkara cinta setitiga dengan dua orang pria berinisial WH dan DW. Hingga berbuntut patah hati. Pasalnya, ketika WH mengetahui Milu berselingkuh dengan DW, ia mengancam untuk memutus hubungan dengan Milu. Sehingga perempuan itu nekat mengakhiri hidupnya dengan terjun ke sungai. Sebelum dilaporkan hilang, antara WH dan Milu sempat bertengkar di indekos dekat lokasi kejadian. “WH mengakui kalau sebelum korban hilang, mereka sempat ribut di dalam kosan. Penyebabnya karena WH mengetahui kalau korban pada malam Minggu ketahuan jalan dan menginap dengan DW di sebuah penginapan di Samarinda,” kata Kapolsek. Hubungan gelap itu memang diakui DW. Ia juga mengakui pada Sabtu (29/2/2020) malam sempat ‪jalan dan menginap di Samarinda‬ bersama Milu.‬ “Saya jemput di kosannya. Kemudian besok paginya saya antar pulang. Tapi tidak sampai ke kosannya. Hanya di depot bakso dekat Polsek Loa Kulu. Karena waktu itu, dia (ME, red.) pinjam handphone saya dan menghubungi keluarganya minta dijemput,” ungkap DW saat ditemui di Mapolsek Loa Kulu, ‪Rabu‬ (4/3/2020) malam.‬ Sementara itu, WH menyebut sudah menaruh curiga sejak lama hubungan spesial antara Milu dan DW. Namun karena Milu mengaku kepadanya tengah hamil, WH masih mencoba bertahan. “Saya sama dia sudah nikah siri. Rencananya mau nikah yang beneran. Tapi pas saya tahu dia habis jalan sama DW, saya cemburu dan saya tunggu di kosan,” terang mekanik di salah satu bengkel di Jalan Patin Tenggarong ini. Pada Minggu pagi sekitar ‪pukul 06.00‬ Wita, Milu tiba di indekos. Dia tak menyadari ada WH. Keduanya pun bertemu dan bertengkar. Karena Milu mengatakan kandungannya sudah hilang, WH memutuskan untuk tidak melanjutkan hubungan dengannya.‬ “Waktu itu dia bilang mau bunuh diri. Tapi saya tidak hiraukan. Kemudian dia turun ke bawah. Kirain mau nyalakan listrik air buat mandi. Ternyata saya tunggu-tunggu tidak balik-balik,” terang WH. Selama 15 menit kemudian, WH menyusul ME ke jamban di belakang indekosnya. Di sana WH hanya menemukan sandal yang dikenakan Milu. WH tak menemukan Milu. “Saya tengok-tengok dan bolak-balik di sana. Saya bingung. Apakah benar dia terjun ke sungai atau tidak. Saat itu saya juga tidak berani bertanya kepada orang-orang. Hanya kepada salah seorang anak yang sedang main game,” ucapnya. “Saya tanya ada lihat perempuan lewat enggak? Terus saya dengar anak itu bilang tidak. Pendengaran saya begitu waktu itu. Ternyata anak itu bilang ada lihat pas ketemu lagi di Polsek,” lanjut WH. (byu/qn)

Tags :
Kategori :

Terkait