Bukan Aklamasi, tapi Sepakat Memilih Rudi

Selasa 10-03-2020,10:50 WIB
Reporter : bayong
Editor : bayong

Samarinda, DiswayKaltim.com – Namanya juga politik. Manuver dan saling menggalang dukungan dilakukan dengan berbagai cara. Termasuk dalam Musda X Golkar Kaltim. Kabarnya tampuk bakal calon ketua Golkar Kaltim sudah “terpilih”. Kendati belum diputuskan dalam Musda X nanti, tapi kemungkinan besar sudah ada kesepakatan antara berbagai pihak. Rudi Mas'ud disebut-sebut terpilih sebagai ketua untuk periode 2020-2025. Kesepakatan tersebut diambil setelah ada rapat diinternal DPP Golkar dengan sejumlah tokoh pemilik suara. Informasi tersebut disampaikan politisi Golkar Kaltim Dahri Yasin melalui seluler, Senin (9/3/2020) pagi. "Sementara, ketum berada di Makassar. Mereka melaksanakan Musda di Jakarta, tepatnya di Cafe Batik Kuring pukul 20.30 WIB. Tanggal 8 Maret 2020," tulisnya di pesan WhatsApp awak Disway Kaltim. Padahal saat itu, Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto beserta jajaran sedang menghadiri acara tasyakuran dan deklarasi Pilkada 2020 di DPD Partai Golkar Provinsi Sulawesi Selatan, Makassar, Minggu (8/3/2020). "Infonya seperti itu," imbuhnya. Ada lima poin dari kesepakatan itu. Di antaranya adalah memilih Rudi Mas'ud sebagai Ketua DPD I Golkar Kaltim, Ketua Harian Makmur HAPK serta Sekretaris Abdul Kadir dan Bendahara Slamet Handoko. Lalu bagaimana dengan rencanannya Musda X Golkar Kaltim pada 14 Maret mendatang di Samarinda? Menyikapi hal itu, Dahri menuturkan Musda tersebut hanya sekadar seremonial semata. Pasalnya, ketua sudah terpilih di DPP Golkar. Dahri yang juga sebagai pendukung Gubernur Kaltim Isran Noor yang turut mendaftar sebagai ketua DPD Golkar Kaltim, menyayangkan kesepakatan tersebut. "Partai sedemikian besarnya kok masih menggunakan cara-cara seperti itu," katanya. Saat mendampingi Isran Noor menemui Ketua DPP Golkar Kaltim Airlangga Hartarto, menurut Dahri, Airlangga meminta kompromi antar para calon di tingkat bawah. "Tapi enggak ada. Yang diajak kompromi kan pemilik suara. Isran enggak. Makmur juga enggak," katanya. Dahri menjelaskan, masuknya nama Isran dalam kontestasi calon ketua Musda Golkar Kaltim karena demokrasi di Golkar dinilai bagus. Selain itu, Isran tidak ingin mencederai hak kader lain yang juga ikut berkompetisi. Kemudian, Isran juga mengungkapkan jika ada dukungan maka harus jujur. "Jadi beliau (Isran) enggak masalah. Enggak kecewa," imbuhnya. Sekretariat DPD Golkar Kaltim Abdul Kadir tak merespons saat media ini menghubunginya. Pun, saat awak media meminta tanggapan Makmur HAPK usai paripurna di DPRD Kaltim, Makmur enggan memberi tanggapan. Lebih lanjut, dikonfirmasi ke timses Rudi Mas'ud, Hendra menuturkan malah baru mengetahui kabar tersebut dari media. "Baru tahu. Nah, wartawan betul-betul laju. Luar biasa," jawabnya. Terkait foto pertemuan di Jakarta, Hendra juga menyebutkan tidak mengetahui hal itu. Pasalnya, ia tidak turut dihadirkan dalam pertemuan tersebut. "Kalau itu, saya belum tahu. Kan begini, dari awal DPP itu meletakkan aklamasi, dengan calon-calon ini didudukkan. Kemudian bermusyawarah. Supaya kader-kader tidak pecah. Kaitan aklamasinya ke siapa, saya belum tahu kabar terbarunya," ungkapnya. "Coba saja dikonfirmasi ke beliau (Rudi Mas'ud). Tunggu saja tanggal mainnya," tambahnya. BUKAN AKLAMASI Media ini juga turut mengonfirmasi ke salah satu peserta pada pertemuan tersebut, Husni Fachrudin. Ia hadir sebagai Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Kaltim. Ayub, sapaan Husni menampik adanya kabar aklamasi tersebut. Ia menegaskan pihaknya tidak akan mencederai amanat Musda. "Bukan aklamasi sih itu. Jadi kalau aklamasi itu kan sudah masuk mekanisme persidangan dan Musda," ujar dia. Mengenai pertemuan itu, Ayub menjelaskan para pemegang suara dalam pemilihan ketua Golkar Kaltim hanya berembuk dan mendiskusikan perihal kepemimpinan Golkar Kaltim ke depan. "Ini mau dibawa ke mana. Arahnya seperti apa, menempatkan posisi yang lebih tepat. Misalnya satu sosok, cocoknya diposisikan di mana. Mungkin seperti itu," terangnya. Pun dalam pembahasan tersebut, disepakati bahwa mereka mencari figur muda yang layak memimpin Golkar Kaltim ke depan. "Kenapa harus figur muda? Karena itu untuk menatap tahun 2024 nanti. Seperti Pilkada, menghadapi Pilpres dan sebagainya," ujarnya. Kemudian, lanjutnya, forum bersepakat untuk mendorong Rudi Mas'ud sebagai Golkar Kaltim. Selain dirinya, Ayub menyebutkan pertemuan dihadiri Sekjen DPP Golkar, Letjen (Purn) Lodewijk Freidrich Paulus, Plt Ketua DPD Golkar Kaltim Mukhtarudin serta Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Partai Golkar Azis Syamsudin dan Hetifah Sjaifudian. Ayub mengatakan hasil kesepakatan ini nantinya akan dibawa ke forum Musda. Lalu, setiap kabupaten/kota atau pemilik suara akan menyampaikan pandangan umumnya. "Kalau kemudian disetujui oleh semua pemilik suara dan disetujui oleh seluruh peserta, maka akan kita sahkan apa yang menjadi keputusan tersebut," urainya. "Intinya Golkar ini, ketika Munas dulu menuju aklamasi. Kita juga inginnya di Kaltim itu musyawarah mufakat untuk aklamasi juga," imbuhnya lagi. Lebih lanjut, terkait rencana adanya aklamasi tersebut, pihaknya juga masih menunggu hasil Musda. Sementara itu, Sekretaris Steering Committe (SC) Musda X Golkar Kaltim, Farhurazzi menengaskan bahwa belum ada keputusan aklamasi dari forum Musda. "Aklamasi diputuskan di Musda. Tak ada aklamasi di luar mekanisme Musda," tegasnya. Kemudian, kewenangan Musda telah jelas tertuang dalam AD/ART untuk memilih ketua. "Tidak ada dalam sejarah Golkar memilih ketua di luar forum Musda," tandasnya. Mengenai kabar tersebut, Fathur menegaskan pihak panitia pelaksana siap menjalankan instruksi. Ia menyebutkan jika ada negosiasi dan semacamnya, itu merupakan bagian dari dinamika organisasi. "Namun forum Musda-lah yang menetapkan. Kami berpegang terhadap AD/ART dan Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) Musda Nomor 02 itu," katanya. Penjadwalan Musda X Golkar Kaltim rencananya akan digelar pada 14-15 Maret mendatang. Kegiatan akan tetap diselenggarakan di Samarinda. "Itu kabarnya. Kita tunggu kabar dari DPP," pungkas Fathur. (RSy/dah)

Tags :
Kategori :

Terkait