Tujuan Ruang Bermain Indonesia, lanjut Arifah, adalah menghidupkan kembali permainan tradisional yang mengajarkan gotong royong, antre, saling menghargai, dan nilai-nilai Pancasila.
“Permainan-permainan ini untuk menggantikan ketergantungan anak-anak pada gadget. Ini penting untuk membentuk karakter anak Indonesia,” tegasnya.
Dia juga mengajak orang tua, kader desa, pemuda, tokoh agama, pengusaha lokal, dan masyarakat menjaga ruang ini agar tidak sekadar menjadi simbol, melainkan jantung semangat baru warga Balikpapan.
“Indonesia maju dan berkeadilan dimulai dari ruang yang terbuka bagi semua,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Arifah turut bermain bersama anak-anak.
BACA JUGA:Mahasiswa Unmul Terlibat Aksi Naik Penyu di Derawan, Kampus Siapkan Sanksi Pengurangan Nilai
Duduk beralaskan tikar, dia menjajal bola bekel bersama anak-anak perempuan yang tampak lebih antusias.
Sementara anak laki-laki lebih tertarik bermain enggrang dan bakiak.
Gelak tawa anak-anak pun memenuhi Taman Bekapai di siang hari yang cukup terik.