Sumur Warga di Balikpapan Menyembur Air Berbau Gas

Kamis 05-03-2020,22:24 WIB
Reporter : Disway Kaltim Group
Editor : Disway Kaltim Group

Tim PHM dan BPBD Balikpapan memeriksa sumber yang mengeluarkan air bercampur gas. (Andrie/Disway) -- Balikpapan, Diswaykaltim - Warga kawasan RT 38 Kelurahan Sepinggan, Balikpapan Selatan Rabu (4/3) malam dihebohkan keluarnya air bercampur aroma gas di sumur bor milik warga bernama Marten. Warga langsung melaporkan kejadian tersebut ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balikpapan untuk segera memeriksa kandungan tersebut, agar warga tidak resah. Sekitar pukul 20.15 Wita, petugas BPBD bersama Pertamina Hulu Mahakam (PHM) langsung mengecek kandungan air bercampur gas yang menyembur dengan ketinggian mencapai 2 meter itu. Kepala UPTD BPBD Wilayah Balikpapan Selatan Sunarman mengatakan, usai diperiksa pada Rabu malam, BPBD bersama PHM membuat pembatas dengan radius 15 meter agar tidak ada titik api. Pasalnya kandungan gas yang keluar dari hasil pemeriksaan berada di atas normal. "Semalam saat dicek BPBD dan PHM, angka-angkanya di atas normal. Seperti H2S 5,0 ppm, LEL 38, dan 50 persen. Serta O2 20,9 (19 persen-23,5 persen)," ujarnya, Kamis (5/3). Meski angka-angka tersebut pada Rabu malam berada di atas normal, namun semburan yang keluar berangsur berkurang. Hingga Kamis pagi semburan tersebut sudah tidak keluar lagi. Bahkan saat BPBD dan PHM mengecek lagi di sekitar lubang sumber, hasil yang didapat sudah dalam kondisi normal. "Pagi ini (kemarin, red) BPBD dan PHM sudah memeriksa lagi. Hasilnya kandungan gas sudah tidak ada," jelasnya. Meski demikian, ia tetap mengimbau kepada pemilik rumah dan warga sekitar untuk tidak membuat sumber api dengan jarak maksimal hingga 10 meter dari lubang tersebut. "Dari PHM menjelaskan sementara waktu radius 15 meter bisa dikurangi. Namun untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, kami buat berkurang cukup sampai 10 meter saja," tambahnya. Pantauan media ini, saat mengikuti pemeriksaan yang dilakukan oleh BPBD dan PHM, Kamis (5/3) pagi, aroma gas sudah tidak tercium lagi. Bahkan air bercampur lumpur sudah tidak tampak. Tim dari PHM Asep Dedi mengatakan, hasil pemeriksaan yang dilakukan sebanyak dua kali pada Kamis, didapatkan semuanya kembali normal. Bau gas itu terjadi karena tukang sumur bor melubangi terlalu dalam sehingga mengenai lapisan gas di tanah. "Semua sudah berada di angka CH4-10 persen, O2-20 persen dan H2S-0 PPM," jelasnya. Meski demikian, Asep meminta kepada pemilik rumah atau warga sekitar untuk segera melaporkan kembali jika aroma gas kembali muncul disertai air bercampur lumpur. Informasi yang dihimpun media ini, sumber ini sudah ada sejak setahun lalu. Namun pemilik rumah takut melaporkan. "Warga silakan beraktivitas seperti biasa. Sebaiknya lubang ini ditimbun saja," ujar Asep. (bom/hdd)

Tags :
Kategori :

Terkait