1 Banner Dispora Kaltim 2025-(Foto/ Istimewa)-
SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Sinergi antara pemerintah, organisasi pemuda, lembaga pendidikan, dunia usaha, dan masyarakat luas adalah kunci utama mengembangkan potensi pemuda berdaya saing global. Hal ini ditekankan oleh Hasbar Mara, Analis Kebijakan Ahli Muda Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim.
"Membangun kepemudaan di Kaltim adalah tanggung jawab kolektif. Semua harus berperan aktif," ujarnya, Rabu (13/8/2025).
Untuk memastikan semua program sejalan, Dispora Kaltim rutin menggelar rapat koordinasi dengan seluruh dinas pemuda dan olahraga di kabupaten/kota.
Tujuannya adalah menyelaraskan visi dan strategi, sehingga program di tingkat provinsi dan daerah dapat saling mendukung. "Kami mengadakan rakor setiap tahun untuk menyamakan persepsi. Dengan begitu, tidak ada lagi kesalahpahaman dan program bisa berjalan efektif," jelas Hasbar.
Ia menambahkan, keselarasan ini sangat krusial, terutama dengan adanya keterbatasan anggaran. Dispora Kaltim berupaya agar setiap alokasi dana bisa menjangkau seluruh wilayah untuk meningkatkan kapasitas pemuda.
"Kami ingin pemuda Kaltim siap menghadapi era Ibu Kota Negara (IKN). Jangan sampai mereka hanya menjadi penonton di rumah sendiri," tegasnya.
Menurut Hasbar, tantangan terbesar bukan hanya masalah dana, melainkan juga motivasi pemuda itu sendiri. Keinginan untuk maju dari dalam diri pemuda adalah penentu keberhasilan program.
"Sebagus apa pun program, jika pemuda tidak punya kemauan untuk berubah, hasilnya akan sulit. Kami harus bisa menyentuh hati mereka terlebih dahulu," ucapnya.
Perubahan pola pikir menjadi langkah awal yang paling penting. Dengan pola pikir yang positif, pemuda akan lebih mudah menerima pelatihan dan berpartisipasi aktif.
"Ketika niat sudah ada, akan lebih mudah bagi kami untuk memberikan program-program pelatihan. Dengan cara ini, pembangunan pemuda di Kaltim bisa benar-benar efektif," tutupnya. (*)