Warna emas menyimbolkan kejayaan, kemenangan, dan ambisi tinggi, sementara biru merepresentasikan keteguhan, kedewasaan, serta keberanian menghadapi tantangan.
“Logo juga dihiasi dengan tulisan Tuah Bumi Untung Benua, yang merupakan moto resmi Kabupaten Kutai Timur. “Tuah Bumi” menggambarkan berkah dan kekuatan dari tanah kelahiran klub, sedangkan “Untung Benua” mencerminkan kemakmuran dan keberuntungan yang senantiasa diharapkan mengiringi langkah tim,” jelasnya.
Pandi menyebut, moto tersebut menjadi pengingat bahwa klub ini hadir bukan hanya untuk bertanding, melainkan juga untuk mengangkat martabat daerah, memperkuat kebanggaan kolektif, dan menjadi simbol semangat masyarakat Kutim dalam meraih prestasi.
Elemen bola sepak di bawah kepala singa semakin mempertegas bahwa olahraga sepak bola adalah inti dari seluruh filosofi klub.
BACA JUGA : Pemkot Samarinda Apresiasi Inovator Daerah, Siapkan Hadiah Lebih Besar di Baimbai 2026
Bola yang dihiasi dengan sayap menggambarkan ambisi dan tekad klub untuk terus berkembang, melesat maju, dan menembus kancah kompetisi nasional dengan semangat tinggi.
Logo ini juga berbentuk tameng atau perisai, yang dalam simbolisme visual berarti pertahanan kokoh, perlindungan terhadap kehormatan klub, dan ketangguhan dalam menghadapi tekanan.
Ini mencerminkan kesiapan klub dalam menghadapi tantangan, baik di dalam maupun di luar lapangan.
“Jadi keseluruhan elemen dalam logo ini bukan hanya elemen estetika, melainkan perwujudan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh Persikutim United. Mulai dari keberanian, kebersamaan, hingga kecintaan terhadap tanah kelahiran, semuanya menyatu dalam satu simbol yang kuat,” tutupnya.
Jadi makna keseluruhan dari logo ini adalah bahwa Persikutim United hadir sebagai klub sepak bola yang membawa berkah, menginspirasi semangat persatuan, serta menjadi sumber kebanggaan dan identitas bagi masyarakat Kutai Timur.