Kopi Semakin Diminati, Coffee Toffee Tingkatkan Target

Senin 10-02-2020,21:55 WIB
Reporter : bayong
Editor : bayong

Store Manager Coffee Toffee Samarinda Dedhy Pradana. (Mubin/Disway Kaltim) SAMARINDA – Beberapa tahun terakhir, kopi sudah dijadikan kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat Indonesia. Tak terkecuali di Samarinda. Tak heran, berdiri beragam kafe yang menyediakan berbagai jenis kopi. Dengan ciri khas yang berbeda-beda pula. Coffee Toffee adalah salah satu franchise yang berlokasi di Samarinda. Yang menyediakan beragam kopi. Waralaba ini memiliki pusat di Surabaya. Sebagian kota besar di Indonesia telah berdiri cabang kafe yang menyediakan beragam kopi khas Nusantara tersebut. Store Manager Coffee Toffee Samarinda Dedhy Pradana mengungkapkan, jenis kopi yang tersedia di kafe tersebut meliputi Robusta dan Arabika. Keduanya kopi asli Indonesia. “Tagline-nya yes I drink Indonesian coffee. Jadi semua kopinya lokal. Untuk dijual di dalam negeri. Kopi dari daerah di seluruh Indonesia,” ungkap Dedhy kepada Disway Kaltim di Samarinda, Selasa (4/2) sore. Terdapat tujuh jenis kopi Arabika yang tersedia di kafe tersebut. Antara lain kopi Aceh Gayo, Nusantara Bali Kintamani, Nusantara Java Mocha, Sumatera Lintong, Toraja Kalossi, Nusantara Flores, dan Nusantara Malabar. Setiap jenis kopi memiliki rasa yang khas. “Tidak hanya dijual di gerainya. Kita juga bisa jual . Jadi coffee bean-nya bisa dibawa pulang. Untuk disajikan di rumah,” katanya. Dedhy menyebut, kopi yang diolah pun beragam: ice, frape blend, hot, dan manual. Barista yang mengolahnya juga sudah memiliki keahlian tersendiri. Dengan metode seduhan dan pengolahan yang berbeda dengan kafe lain. Alatnya pun relatif canggih. Coffee Toffee Samarinda, lanjut Dedhy, sudah beroperasi selama setahun. Menyasar semua kalangan. Segmennya tak hanya pria. Kopi yang tersaji di kafe itu juga dinikmati kaum Hawa. Tak sedikit pula pelajar yang menikmati kopi di kafe tersebut. “Harga paling rendah itu Rp 15 ribu per gelas. Seperti es kopi susu malaka. Itu dari kopi, susu, dan gula aren. Berbeda dengan es kopi susu yang lain. Paling tinggi harganya Rp 39 ribu per gelas,” bebernya. Penikmat kopi lebih banyak menyukai frape blend. Kopi tersebut hanya tersedia di Coffee Toffee. Tak tersedia di gerai kopi lain di Samarinda. Dedhy menyebut, penjualan kopi di Coffee Toffee lebih dari 100 gelas setiap hari. Tahun ini, ia menargetkan peningkatan 50 persen penjualan dibandingkan 2019. “Dari traffic dan permintaan, setiap hari meningkat. Ada peningkatan dan penurunan. Tapi  rata-rata memang stabil. Segmennya semua kalangan. Jadi pangsa pasarnya sudah ada,” katanya. (s/qn)

Tags :
Kategori :

Terkait