PAUD Fondasi Pendidikan Karakter

Jumat 07-02-2020,14:45 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

GUBERNUR Dr H Irianto Lambrie dan Bunda PAUD Kaltara Hj Rita Ratina, serta Ketua Umum Pengurus Pusat Himpaudi Prof. Dr. Netti Herawati bersama tenaga pendidik PAUD se-Kaltara, Kamis (6/2). (HUMAS PEMPROV KALTARA) TANJUNG SELOR, DISWAY – Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara memastikan bahwa peran seorang guru, khususnya guru PAUD sangat penting dalam menopang perkembangan kualitas sumber daya manusia (SDM) di provinsi bungsu ini. Untuk itu, Pemprov Kaltara pun memastikan bahwa layanan PAUD yang dijalankan selama ini terus ditingkatkan kualitasnya. Seperti disampaikan Gubernur Kaltara Dr. H. Irianto Lambrie saat membuka rakor bunda PAUD yang dirangkaikan dengan pelantikan kelompok kerja (Pokja) bunda PAUD oleh Bunda PAUD Kaltara Hj. Rita Ratina Irianto Lambrie, pelantikan pengurus Himpungan Tenaga Pendidik Anak Usia Dini (Himpaudi) kabupaten/kota dan kecamatan oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Himpaudi Prof. Dr. Netti Herawati, serta seminar di Gedung Gabungan Dinas, Kamis (6/2), kaitannya dengan peningkatan kualitas layanan PAUD, para pihak terkait hendaknya perlu menyimak perkembangan pendidikan anak usia dini di negara-negara berkembang dan maju seperti Amerika, Jepang, dan lainnya. “Di negara maju, setiap anak usia dini mendapatkan pendidikan pengembangan karakternya di lembaga tertentu seperti PAUD di Indonesia. Hanya saja, di lembaga tersebut, setiap anak diajarkan kemandirian, kepercayaan diri, kejujuran dan karakter pribadi. Dengan kata lain, PAUD adalah fondasi pendidikan karakter anak,” ungkapnya. Di sisi lain, Irianto juga menyatakan bahwa Pemprov Kaltara menopang perkembangan itu melalui peningkatan kesejahteraan para tenaga pendidik PAUD. “Di Indonesia, sangat jarang para tenaga pendidik PAUD menerima insentif sebagaimana disampaikan Pemprov Kaltara. Secara umum, insentif diberikan kepada seluruh guru PAUD/TK/SD/SMP. Meskipun secara legitimasi, ini bukanlah kewenangan Pemprov melainkan ada yang menjadi kewenangan pemerintah kabupaten atau kota,” terangnya. Soal insentif, agar penyalurannya insentif tersebut lebih mudah, dan tidak panjang seperti sebelumnya, serta tidak disalahgunakan, maka Pemprov Kaltara membentuk tim terpadu. Pemprov Kaltara juga telah melakukan audit agar lebih akuntabel. “Pemprov Kaltara juga mengeluarkan Kartu Guru Sejahtera bekerja sama dengan Bankaltimtara yang langsung dapat diakses seluruh guru di ATM Bankaltimtara untuk penarikannya,” ujarnya. Sebagai informasi, penyaluran insentif guru 2020 akan dimulai dari Kabupaten Nunukan. Sekitar 8 ribu lebih guru menerima insentif ini se-Kaltara. Untuk program ini, Pemprov rata-rata mengalokasikan anggaran sekitar Rp 8-10 miliar per tahun. (humas)

Tags :
Kategori :

Terkait