Jangan Bercanda Soal Isu Corona

Selasa 04-02-2020,00:02 WIB
Reporter : Disway Kaltim Group
Editor : Disway Kaltim Group

Direktur RSKD Edy Iskandar. (Andrie/Disway) == Balikpapan, Diswaykaltim – Beberapa waktu lalu Polda Kaltim mengamankan dua penyebar hoaks virus corona di Balikpapan. Ini menjadi atensi manajemen rumah sakit. Sebab dua kasus tersebut bermula dari candaan saat berdiskusi dengan saudaranya. Manajemen rumah sakit langsung menginstruksikan kepada para pegawai rumah sakit untuk tidak bercanda soal wabah virus corona. Sebab hal ini bisa berakibat fatal bila ditanggapi serius oleh orang lain. Salah satunya ialah Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) yang menjadi korban hoaks. Direktur RSKD Balikpapan, Edi Iskandar terkejut mendengar penyebab terjadinya hoaks itu dari obrolan dengan saudaranya yang mengaku bekerja di RSKD. Edi mengaku tidak mengetahui adanya pegawai yang mengaku saudara pelaku itu. "Kami enggak tahu siapa orang itu dan bukan pegawai di sini. Bisa jadi dia mengaku-ngaku saja," ujar Edi saat dihubungi, Senin (3/2). Setelah kejadian ini, Edi menginstruksikan pegawainya untuk tidak bermain-main soal isu virus corona. Sebab hal ini bisa berakibat fatal. Ia juga menginstruksikan untuk tidak membocorkan informasi terkait rumah sakit sekalipun tentang adanya virus corona. Edi mengatakan, hanya jajaran manajemen yang boleh mengeluarkan pernyataan untuk publikasi. "Kami punya aturan. Yang boleh bicara soal itu hanya direktur dan manajemen. Sebab kalau di luar dari itu diragukan kebenarannya," jelasnya. Edi mengaku telah memberikan keterangan kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Balikpapan, yang menjadi dasar kepolisian untuk menetapkan berita tersebut hoaks. "Dinkes sudah menyatakan itu hoaks," tambahnya. Ia meminta masyarakat tidak mudah percaya terhadap isu sensitif ini. Sebab adanya kabar palsu ini juga membuat kekhawatiran terhadap masyarakat. Serta merugikan rumah sakit. Isu corona bisa membuat pasien takut untuk berobat ke RS yang diisukan tersebut. "Jangan mudah percaya. Sebab kalau tidak benar bisa berbahaya," pungkasnya. (bom/hdd)

Tags :
Kategori :

Terkait