Sejak Diresmikan, 10 Kecelakaan Terjadi di Tol Balsam

Rabu 29-01-2020,23:05 WIB
Reporter : Bayu
Editor : Bayu

Kasat PJR Dit Lantas Polda Kaltim AKBP Welly Djatmoko. (Andri/Disway)

=========

Balikpapan, Diswaykaltim.com - Sejak diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo pada Selasa (17/12/2019) lalu. Jalan tol pertama di Kalimantan yakni Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam). Terdapat 10 kecelakaan lalu lintas (lakalantas) yang terjadi.

Hal itu dikemukakan Kasat PJR Dit Lantas Polda Kaltim AKBP Welly Djatmoko. Ia mengatakan kecelakaan yang terjadi di Tol Balsam rata-rata melibatkan kendaraan city car. Belum ada kendaraan roda empat ke atas.

"Tol Balsam ini kan di desain untuk batas kecepatan maksimal 80 Km/jam. Kecelakaan yang terjadi hampir semuanya over speed," ujarnya, Rabu (29/1/2020) siang.

Lanjut Welly, batas kecepatan yang diatas rata-rata tersebut di sinyalir menyebabkan terjadinya ban pecah, Lantaran ban yang bergesekan dengan jalan cor-coran.

"Ban pecah semua yang terjadi. Itu karena laju dan jalannya cor-coran begitu," jelasnya.

Tidak hanya batas kecepatan yang menjadi penyebab kecelakaan di Jalan Tol Balsam. Faktor lain seperti kelelahan atau mengantuk juga salah satu penyumbang angka kecelakaan.

"Tapi ada juga yang kelelahan kapan hari itu, akhirnya nabrak beton pembatas," tambahnya.

Meski demikian, sejumlah kecelakaan yang terjadi di Jalan Tol Balsam tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Hanya mengalami kerugian materil dan luka ringan.

Hingga saat ini PJR (Patroli Jalan Raya) bersama Jasa Marga selaku pengelola Jalan Tol Balsam terus mensosialisasikan batas maksimal yakni 80 Km/Jam. Untuk meminimalisir angka kecelakaan lalulintas di Tol Balsam. Patroli terus digencarkan baik oleh PJR maupun Jasa Marga. Bahkan rencananya jumlah pos akan ditambah.

"Patroli 1x24 jam. Pos memang masih ada satu rencana akan ditambah jadi tiga. Jadi ada di Balikpapan, Kukar dan Samarinda," ujarnya.

Ditanya bila ada kecelakaan, kemana pengendara harus melapor? Welly mengatakan hal ini masih menjadi kendala. Namun mobil patroli tiap jam selalu mengawasi para pengendara yang melintas.

"Untuk laporan jika ada kecelakaan memang masih sulit, tapi patroli sudah sering dilakukan. Biasanya ada tiap jam mobil keliling," terangnya.

Selain itu, beberapa hal yang masih menjadi perhatian pihaknya adalah masih minimnya rambu, penerangan dan kamera CCTV pengawas. "Itu semua masih minim. Kapan hari kan usai libur Nataru mau di stop dulu oprasionalnya. Untuk melengkapi masalah tersebut. Namun yang terjadi masih beroprasi," jelasnya.

Untuk menghindari lakalantas di jalan Tol. Masyarakat harus lebih berhati-hati, karena Tol Balsem di desain untuk kecepatan 80 Km/Jam.

"Jangan sampai over speed. Jika ngantuk atau lelah sebaiknya istirahat. Juga jika hujan sebaiknya konsentrasi ditingkatkan," tutupnya. (bom/byu)

Tags :
Kategori :

Terkait