SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM – Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) mempercepat rehabilitasi mangrove di Kaltim melalui Program Mangrove for Coastal Resilience (M4CR).
Dengan menggunakan pendekatan teknis biofisik kerangka 3M. Yakni Memulihkan, Meningkatkan, dan Mempertahankan ekosistem mangrove.
Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Manager M4CR BRGM Kaltim, Asman Azis mengatakan, program tersebut mmemiliki target luas penanamam atau rehabilitasi mangrove sekirar 30.046 hektare di enam kabupaten.
"Program ini berlangsung di enam kabupaten antara lain di Kutai Kartanegara (Kukar), Kutai Timur (Kutim), Paser, Berau Kutim, Penajam Paser Utara (Utara), dan Bontang," jelas Asman dalam kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) Progres Pelaksanaan Percepatan Rehabilitasi Mangrove (PRM) dan Team Building Program M4CR di Samarinda, pada Senin (23/12/2024).
BACA JUGA:Tim Gegana Brimob Polda Kaltim Temukan Pistol saat Amankan Gereja di Balikpapan
BACA JUGA:Pengawasan Distribusi barang di kaltim Memerlukan Kolaborasi Semua Pihak
Kendati demikian, pelaksanaan program juga memiliki hambatan. Salah satunya adalah persepsi masyarakat yang masih menganggap mangrove sebagai hama bagi tambak.
"Masyarakat masih beranggapan bahwa mangrove dapat meracuni tambak. Untuk mengatasi hal ini, kami pun melakukan sosialisasi secara intensif di tingkat tapak," imbuhnya.
Asman menyebut, pihaknya akan terus berupaya meyakinkan masyarakat bahwa keberadaan mangrove akan memberikan banyak manfaat. Seperti melindungi pantai dari abrasi, meningkatkan kualitas air, dan menjadi habitat bagi berbagai jenis biota laut.
Ia juga menyampaikan, BRGM telah berhasil mengembangkan model integrasi antara mangrove dan tambak di beberapa tempat.
“Seperti konsep Silvofishery atau Wanamina, yang terbukti memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekaligus menjaga kelestarian lingkungan,” ucapnya.
Diketahui, BRGM akan berakhir pada akhir tahun 2024, namun program M4CR akan terus berlanjut hingga 2027 dengan pendanaan dari Kementerian Keuangan.
"Kami berharap program ini dapat terus berjalan dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat dan lingkungan," pungkasnya.
Di kesempatan yang sama, Kepala Seksi Pengelolaan DAS Dinas Kehutanan Kaltim, Agus Setiawan menyampaikan, dukungan pihaknya atas program itu melalui tim Kelompok Kerja Mangrove Daerah (KKMD) Kaltim.