Oleh: Michael Fredy Yacob*
ANGKA kriminalitas di Indonesia masih cukup tinggi. Berdasarkan data Bareskrim Polri, kriminalitas di Tanah Air sepanjang 31 Agustus-6 September 2024, sudah terjadi 3.396 kasus. Paling banyak di Polda Sumatera Utara. Terbanyak kasus pencurian: 144 kasus.
Saya rasa, penjara era sekarang bukan menjadi cara untuk memberikan efek jerah kepada pelaku kejahatan. Bahkan, terkesan menjadi sekolah bagi mereka. Untuk tambah jahat atau malah tambah baik --tergantung orang itu sendiri.
Bolak-balik masuk penjara pun sudah biasa. Pemerintah pun dipaksa untuk mencari cara menekan angka kriminalitas di Indonesia. Kondisi ini sepertinya sudah dibaca oleh Prabowo Subianto saat mencalonkan diri jadi presiden RI.
Salah satu program utamanya adalah makan bergizi gratis. Di beberapa tempat, program ini terus disimulasikan. Bahkan, Prabowo akan mengirimkan tim ke Brasil untuk belajar penerapan program tersebut.
Beberapa minggu setelah pelantikan, ketua umum Gerindra ini langsung mengeluarkan kebijakan yang mengagetkan. Kebijakan yang belum pernah dilakukan oleh presiden sebelumnya: Joko Widodo. Yakni menaikkan UMP sebesar 6,5 persen.
Kebijakan itu langsung keluar dari mulutnya sendiri setelah pulang dari lawatannya ke beberapa negara. Saat berada di kantor Presiden, Jakarta, Jumat, 29 November 2024. Semua itu rencananya akan dilaksanakan Januari 2025.
Sejalan dengan makan siang gratis ke seluruh pelajar, ditambah lagi: Para perempuan hamil. Semula sudah ada sekolah gratis, bansos, dan sejenisnya. Maka, orang Indonesia hidup dalam kandungan sampai mati dalam kegratisan.
Saya rasa, ini jalan keluarnya untuk menekan angka kriminalitas. Berawal dari meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Masyarakat miskin tidak perlu lagi memikirkan makan untuk anak mereka. Juga istrinya yang lagi hamil.
Ada salah satu kalimat berbunyi: “Orang-orang miskin, dalam keadaan putus asa, akan melakukan tindakan putus asa untuk bertahan hidup. Demi makan anak-anak mereka, orang miskin bakal nekat dan cepat dalam merebut makanan dari orang lain: Kriminalitas”.
BACA JUGA:Ketika Pemilih Memilih Tidak Memilih
Prabowo mantan pimpinan Kopassus TNI AD. Ia juga pengusaha. Sehingga, hal seperti ini sudah diperhitungkannya. Keuangan Indonesia memang sangat minim. Proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) memang membutuhkan uang besar.
Pertanyaan banyak orang: Apakah program itu bisa jalan? Saya rasa bisa. Seorang pengusaha akan melakukan apa saja agar perusahaannya bisa hidup. Karyawannya bisa tetap semangat bekerja untuk terhindar dari kebangkrutan.
Caranya, dengan mengurangi kegiatan perusahaan yang tidak perlu. Serta pengurangan-pengurangan lainnya. Terburuknya adalah dividen terhadap pemegang saham. Hal ini juga kemungkinan yang akan dilakukan oleh Prabowo.
Sudah terlihat. Ia meminta kementerian negara untuk mengurangi kegiatan-kegiatan seremonial. Biaya operasional harus ditekan. Kunjungan kerja keluar negeri juga dibatasi. Anggaran itulah yang akhirnya akan diberikan kepada programnya tadi.